Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops truncatus): Klasifikasi, Morfologi, Habitat

🧬 1. Klasifikasi Ilmiah Lumba-Lumba Hidung Botol

Memiliki moncong pendek dan tumpul yang menyerupai botol, menjadi ciri khas utama.
Panjang tubuh rata-rata: 2 hingga 4 meter; bobot: 150–650 kg tergantung lokasi populasi.
Kulit berwarna abu-abu gelap di punggung dan lebih terang di bagian bawah (perut).
Memiliki lubang pernapasan tunggal di bagian atas kepala.
Gigi berbentuk kerucut sekitar 18–26 pasang di tiap rahang, digunakan untuk menangkap ikan, bukan mengunyah.
Sirip punggung berbentuk sabit dan terletak di tengah punggung, membantu menjaga keseimbangan saat berenang.
Memiliki ekolokasi, yaitu kemampuan mengirimkan gelombang sonar untuk navigasi dan mendeteksi mangsa.
Otak besar dan kompleks, menjadikan spesies ini sangat cerdas dan sosial.

Lumba-lumba hidung botol hidup di perairan hangat dan sedang di seluruh dunia, baik laut terbuka maupun dekat pesisir.
Umumnya ditemukan di Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia, serta di beberapa teluk, estuari, dan laguna.
Bisa ditemukan di kedalaman 5–200 meter, tergantung populasi dan makanan.
Populasi pesisir cenderung lebih kecil dan terlokalisasi, sementara populasi laut terbuka lebih besar dan bermigrasi.
Adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan, termasuk lingkungan yang terdegradasi oleh manusia.

Merupakan lumba-lumba yang paling sering digunakan dalam pertunjukan sirkus laut dan fasilitas akuarium karena kecerdasan dan kemampuannya berinteraksi dengan manusia.
Komunikasi mereka menggunakan berbagai suara klik, siulan, dan gerakan tubuh.
Memiliki sistem sosial kompleks dan sering terlihat hidup berkelompok (pod), bisa terdiri dari beberapa hingga puluhan individu.