Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.); Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Etc



Gambar Morfologi Kerapu Cantang  (Sutarmat dan Yudha, 2013).

 

Klasifikasi Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.)

Menurut Kordi (2010), klasifikasi ikan kerapu adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Klas  : Pisces

Ordo : Perciformes

Famili : Serranidae

Genus : Epinephelus

Species : Epinephelus sp.

 

Morfologi Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.)

Kerapu cantang merupakan salah satu spesies hybrid yaitu spesies yang dihasilkan dari persilangan E. fuscoguttatus betina dan E. lanceolatus jantan. Morfologi kerapu cantang hampir sama dengan kedua induknya, namun lebih resisten terhadap penyakit dan pertumbuhannya lebih baik (Fitriyani, et al., 2015). Menurut Soemarjati, et al. (2015), kerapu cantang memiliki morfologi yaitu pada semua siripnya bercorak seperti kerapu kertang dengan dasar berwarna kuning dengan bintik-bintik hitam. Sirip punggungnya semakin melebar ke belakang, bentuk ekor membulat, memiliki bentuk mulut melebar dan superior serta memiliki panjang tubuh mencapai 48 cm.

 

Habitat Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.)

Ikan kerapu memiliki habitat di dasar perairan laut tropis dan subtropis. Pada umumnya kerapu bersifat soliter, tetapi saat akan memijah ikan bergerombol. Telur dan larva bersifat pelagis sedangkan ikan kerapu dari muda hingga dewasa bersifat demersal. Larva kerapu pada umumnya menghindari permukaan air pada siang hari. Sebaliknya, pada malam hari lebih banyak ditemukan di permukaan air. Penyebaran vertikal tersebut sesuai dengan sifat ikan kerapu sebagai organisme yang pada siang hari lebih banyak bersembunyi di liang-liang karang sedangkan pada malam hari aktif bergerak di kolom air untuk mencari makan (Mariskha dan Abdulgani, 2012). Ikan kerapu muda lebih memilih menetap di perairan dangkal dan mencari perlindungan di padang lamun, akar bakau, pecahan karang, karang bercabang dan makroalga bercabang ( Mujiyanto dan Syam, 2015).

 

Pada umumnya, persebaran ikan kerapu dapat dikatakan identik dengan persebaran terumbu karang atau beberapa puluh meter dekat dengan karang. Daerah tersebut merupakan habitat utama dari ikan kerapu. Namun, ada juga beberapa spesies yang penyebarannya dekat dengan pantai sampai dengan muara sungai (Murtidjo, 2002). Kerapu muda biasanya hidup di perairan karang pantai degan kedalaman 0,5-3 meter. Setelah menginjak dewasa, maka akan berpindah ke perairan yang lebih dalam yakni degan kedalaman 7-40 meter. Biasanya perpindahan ini berlangsung pada siang dan sore hari (Subyakto dan Cahyaningsih, 2003).

 

Kebiasaan Makan Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.)

Ikan kerapu termasuk jenis ikan karnivora dan memiliki cara makan yaitu dengan mematuk makanan yang diberikan sebelum makanan sampai ke dasar. Pakan yang paling disukai oleh kerapu adalah jenis Crustaceae seperti rebon, dogol, dan krosok, selain itu juga jenis ikan-ikan pelagis kecil Seperti Tembang, Teri, dan Belanak (Santi, et al., 2015). Saat masih dalam tahapan larva, ikan kerapu membutuhkan ketersediaan pakan alami seperti rotifer dan naupli copepoda. Namun dalam penyediaannya sering mengalami kendala karena produksinya sangat tergantung pada kondisi cuaca (Aslianti dan Priyono, 2005).

 

Larva kerapu pertama kali diberi makan setelah dapat membuka mulut yaitu pada hari ke-3 dan pakan yang diberikan adalah pakan alami rotifer dengan kepadatan awal 5 ind./mL. Setelah umur larva 8 hari hingga 25 hari, pemberian rotifer ditingkatkan menjadi 10-15 ind./mL. Saat larva hari ke-2 sampai hari ke-25, pada tangki pemeliharaan ditambahkan Nannochloropsis sp. sebagai green water di samping sebagai pakan rotifer. Pada umur larva 8 hari, mulai diberi pakan buatan yang berupa mikro pelet dan ukuran pelet disesuaikan dengan ukuran mulut larva. Pelet diberikan 4 kali sehari dengan cara ditaburkan di atas permukaan air. Nauplii Artemia diberikan saat larva berumur 20 hari untuk larva kerapu bebek. Pemberian Artemia dilakukan hingga larva berumur 45 hari (Ismi, et al., 2012).

 

Penulis

Anissa Zalsabilla

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2014

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015

 

Daftar Pustaka

Aslianti, T. dan A. Priyono. 005. Respon awal larva kerapu lumpur, Epinephelus coioides terhadap pakan buatan. Aquacultura Indonesiana. 6(2): 67-77.

Fitriyani, H. Kusdianto dan K. Sukarti. 2015. Effect of different dietary lipid sources on feed efficiency and feed conversion ratio of cantang grouper (Epinephelus sp.). Tropical Fishery Science. 20(2): 008-014.

Ismi, S., Y. N. Asih, B. Slamet dan K. Suwirya. 2012. Pengaruh kepadatan Nannochlorospis sp. pada pemeliharaan larva kerapu bebek (Cromileptes altivelis) secara terkontrol. J. Ris. Akuakultur. 7(3): 407-419.

Kordi, M. G. H. 2010. Nikmat Rasanya, Nikmat Untungnya-Pintar Budi Daya Ikan di Tambak secara Intensif. Lily Publisher. Yogyakarta. 262 hlm.

Mariskha, P. R. Dan N. Abdulgani. 2012. Aspek reproduksi ikan kerapu macan (Epinephelus sexfasciatus) di Perairan Glondonggede Tuban. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1): 27-31.

Mujiyanto dan A. R. Syam. 2015. Karakteristik habitat ikan kerapu di Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah. Bawal. 7(3): 147-154.

Murtidjo, B. A. 2002. Budi Daya Kerapu dalam Tambak. Kanisius. Yogyakarta. 80 hlm.

Santi, W. I. N., Sutardi dan Subardin. 2015. Sistem pendukung keputusan pemberian bantuan bibit ikan kepada nelayan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan dengan menggunakan metode profile matching (studi kasus : Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Kendari). SemanTIK. 1(2): 87-96.

Soemarjati, W., A. B. Muslim, R. Susiana dan C. Saparinto. 2015. Bisnis dan Budi Daya Kerapu. Penebar Swadaya. Jakarta. 148 hlm.

Subyakto, S. dan S. Cahyaningsih. 2003. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembenihan Kerapu Skala Rumah Tangga. Agromedia Pustaka. Jakarta. 62 hlm.

Sutarmat, T. dan H. T. Yudha. 2013. Analisis keragaan pertumbuhan benih kerapu hibrida hasil hibridisasi kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dengan kerapu kertang (Epinephelus lanceolatus) dan kerapu batik (Epinephelus microdon). J. Ris. Akuakultur. 8(3): 363-372.

Post a Comment for "Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus sp.); Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Etc"