Penerapan Nilai Ketuhanan Sebagai Ilmu Pengetahuan

Kepala, Luar, Awan Awan, Langit, Yakub Tangga, Allah

DEFINISI ILMU PENGETAHUAN
Ilmu menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu.

Menurut Wahid (1996), kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami, mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti mengetahui masalah-masalah sosial, dan sebagainya.

SYARAT - SYARAT ILMU PENGETAHUAN
1. Logis atau Masuk Akal, sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.  
2. Objektif, sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta impiris.
Metodik, diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol. 
4. Sistematik, disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu kesatuan.  
5. Berlaku umum atau universal, berlaku untuk siapapun dan dimana pun, dengan tata cara dan variabel eksperimentasi yang lama untuk hasil yang sama.  
6. kumulatif berkembang dan tentatif, ilmu pengetahuan selalu bertambah yang hadir sebagai ilmu pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan yang salah harus diganti dengan yang benar disebut sifat tentatif.

NILAI – NILAI KETUHANAN
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan kebebasan kepada pemeluk agama sesuai dengan keyakinannya, tak ada paksaan, dan antar penganut agama yang berbeda harus saling hormat menghormati dan bekerjasama. Bahkan penganut aliran Keperayaan Tuhan Yang Maha Esa, esensinya tidak kontradiktif dengan nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan pasal 29 UUD 1945 ayat (2) yang berbunyi: Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

BENTUK POSITIF NILAI – NILAI KETUHANAN DALAM ILMU PENGETAHUAN
Perkembangan alat komunikasi juga sangat pesat, dahulu orang berkomunikasi secara langsung, kemudian menggunakan surat, hingga saat ini yang menggunakan telepon seluler atau telepon pintar yang bahkan memiliki fitur panggilan video. Hal ini dapat menggambarkan nilai – nilai ketuhanan yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan, yakni memberikan manfaat kepada orang banyak.

Bentuk Negatif Penerapan Pengetahuan dengan Nilai – Nilai Ketuhanan
Selain manfaat, ada banyak juga pengembangan ilmu pengetahuan yang tidak sesuai dengan nilai – nilai ketuhanan. Seperti penggunaan bahan – bahan beracun seperti sianida untuk membunuh orang, bisa ular, ataupun penggunaan senjata.

PENULIS
Ryan Dharmawan                  
Gery Purnomo Aji S.             
M. Noorhadiansyah A.          
Kiki Nur Azzam K.                 
Dyah Amalia Dinni                 
FPIK Universitas Brawijaya

Post a Comment for "Penerapan Nilai Ketuhanan Sebagai Ilmu Pengetahuan"