Ikan Kurisi; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll



Ikan Kurisi mempunyai nama internasional Threadfin Bream dan merupakan hasil tangkap sampingan yang jarang dimanfaatkan sehingga memiliki harga yang relatif murah. Selain itu juga dipilih karena memiliki protein yang tinggi berkisar 16,85% dan biasanya diolah menjadi surimi (Wira, 2007). Ikan Kurisi adalah ikan laut yang seringkali bikin orang rindu karena rasanya sangat lezat. Ikan ini memiliki julukan lain, antara lain: ikan kambayan, trisi, gurisi, dan Nemipteridae. Kurisi memiliki tubuh warna putih kemerahan dengan sirip punggung yang menjulang ke atas seperti kipas.

KLASIFIKASI IKAN KURISI
Klasifikasi ikan Kurisi menurut Saanin (1984) sebagai berikut:
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Pisces
Ordo
: Percomorphi
Subordo
: Percoidea
Famili
: Nemipteridae
Genus
: Nemipterus
Spesies
: Nemipterus hexodon

MORFOLOGI DAN CIRI-CIRI IKAN KURISI
Ikan kurisi memiliki bentuk mulut yang letaknya sedikit kebawah dan memliliki sungut di sekitar dagunya yang digunakan untuk meraba atau menditeksi mekanan dalam pencarian makanan (Burhanuddin iet al. 1994 in Siregar 1997).  Menurut Ficcher & Whitehead (1974)  in Siregar (1997)  ikan kurisi berukur kecil, badan langsing dan padat.  Tipe mulut terminal memiliki gigi kecil dan gigi taring pada rahang atas (kadang-kadang ada juga pada rahang bawah).  Bagian kepala tidak memiliki sisik, sisik berada pada bagian tubuh dari mulai keping tutup insang. Tubuh ikan kurisi berbentuk memanjang dengan mulut terminal, lubang hidung terletak di di kedua sisi moncong berdekatan satu sama lain.  Ikan kurisi memiliki ranhang yang ukurannya hampirsama antara atas dan bawah, pada kedua rahang tersebut terdapat barisan gigi berbentuk kerucut yang biasa di sebut gigi canin dan gigi  viliform.  Bagian tapis insang ikan kurisi memiliki 7-8 tulang tapis dan lengkung atas, tulang tapis 15-18 pada lengkung bawah dengan jumlah total tlang tapis insang 22-26 (Hhukom et al. 2004inHarahap et al.2008).

Selain ciri-ciri di atas ciri meristik lainnya pada ikan kurisi yaitu sirip dorsal terdiri dari 10 duri keras dan 9 duri lunak, pada sirip anal terdiri dari 3 duri keras dan 7 duri lunak.  Ukuran tumbuh ikan kurisi betina umumnya kecil dan jantan sebaliknya.  Bagian badan atas terdapat garis rusuk (linear lateral).  Bagian sirip dorsal merwarna merah dengan bergaris di tepi berwarna kuning atau jingga (Fishbase 2011).  Terdapat gradiasi warna kecoklatan pada lateral dorsal.

Ikan Kurisi merupakan ikan yang memiliki bentuk badan langsing agak gepeng. Kepala tanpa duri, bagian depannya tidak bersisik. Warna kepala dan gigir punggung kemerahan. Sirip punggung berjari-jari keras 10, dan 9 lemah. Jari-jari keras pertama dan kedua tumbuh memanjang seperti serabut (cambuk), demikian juga jari-jari teratas lembaran sirip ekornya. Sirip dada panjang, mencapai atau melampaui tingkat anus. Sirip perut yang sangat lama, atau hanya mencapai tingkat di luar anus. Sirip dubur berjari-jari keras 3, dan 7 jari-jari lemah Untuk ukurannya laki-laki lebih besar daripada ukuran wanita. Ukuran : maksimal mencapai panjang 21 cm, umumnya 15 cm. Warna: pink upper tubuh, keperakan putih. Hidup di dasar, karang-karang, dasar lumpur atau lumpur pasir pada kedalaman 20-50 m. Ikan ini termasuk ikan domersal. Makanannya merupakan organisme dasar seperti udang kecil, ikan kecil dan cumi.. 

MANFAAT IKAN KURISI
Ikan kurisi (Nemipterus japonicus) merupakan salah satu ikan demersal yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan banyak didaratkan di PPN Karangantu. Informasi N. japonicus di lokasi ini masih sedikit sehingga diperlukan kajian reproduksi untuk pengelolaan lebih lanjut.

REPRODUKSI IKAN KURISI
Organ reproduksi ikan kurisi jantan maupun betina terbentuk pada individu berlainan atau di sebut dioecious. Dalam proses reproduksi ika kurisi pembuahan terjadi di luar atau eksternal yaitu pembuahannya telur oleh sperma berlangsung di luar induk betina.  Ikan kurisi memakan udang, kepiting, ikan kecil, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, dan polychaeta sehingga ikan ini bersifat karnivora (Sjafei & Robiyani 2001).

Ikan kurisi pertama kali matang gonad pada ukuran antara 45-66% dari panjang maksimum (Boorrvarich & Vandhnakul in Brojo & Sari 2002).  Menurut pengamatan Bojo & Sari (2002) ukuran ikan pertama kali matang gonad  ikan betina (Lm) adalah pada kisaran 15-17 cm yaitu sekitar 63% dari panjang maksimumnya.

Pola rasio kelamin ikan kurisi dengan ukuran panjang ikan, ikan kurisi digolongkan kedalam kelompok yang terdiri dari ikan betina yang matang gonad kan lebih awal dan biasanya akan mati duluan dari pada jantan, sehinga ikan-ikan yang besar terdiri dari ikan betina muda dan jantan yang berukuran besar menurut Brijo & Sari (2002).  Rasio kelamin jantan dan betina di alam bersifat relatif Effendie (2002).  Perbedaan pola tingkah laku ikan jantan dan betina, perbedaan laju mortalitas dan laju pertumbuhannya sering menyimpang dari 1:1 pada kenyatannya di alam (Nasabah 1996 in Islmail 2006).  Menurut Sentan & Tan (1975) in Brojo & Sari (2002), ikan kurisi betina memiliki pertumbuhan lebih rendah dari pada ikan jantan setelah tahun kedua.  Hal ini terjadi karena untuk mencapai matang gonad, energi yang digunakan untuk pertumbuhan gonad lebih besar dari pada untuk pertumbuhan tubuhnya.

Melalui penelitian ini, diketahui pola reproduksi N. japonicus dari Teluk Banten. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2012. Jumlah total ikan yang diambil selama penelitian adalah 713 ekor. Hasil menunjukkan bahwa rasio ikan kurisi jantan dan betina tidak seimbang (1.5:1) dengan uji Chi-square. Faktor kondisi. japonicus berkisar antara 0.6036-1.4865. Ikan kurisi ja ntan lebih cepat mengalami matang gonad dibandingkan dengan ikan betina dengan ukuran pertama kali matang gonad sebesar 213 mm (ikan jantan) dan 220 mm (ikan betina). Puncak musim pemijahan N. japonicus di perairan Teluk Banten diduga terjadi pada bulan Juni awal. Potensi reproduksi N. japonicus cukup besar yaitu sebesar 1 139 - 63 727 butir telur. Diameter telur N. japonicus berkisar antara 0.0500-0.5000 mm dengan dua modus penyebaran yang terjadi secara periodik dengan tipe pemijahan secara parsial (partial spawner).

HABITAT IKAN KURISI
Ikan Kurisi merupakan ikan demersal dengan habitat meliputi perairan estuari dan perairan laut.  Habitat tempat tinggal ikan kurisi sangant mempengaruhi perkembangan ikan kurisi tersebut, tipe substrat pada habitat tempat tinggal ikan kurisi sangat mempengaruhi kehidupan organisme yang hidup di dalamnya dimana organisme-organisme itu adalah makanan bagi ikan kurisi.  Habitat ikan kirisi boasanya hidup di didasar laut dengan jenis substrat berlumpur atau lumpur bercampur pasir (Burhanuddin et al. 1984 in Siregar 1997).  Ikan kurisi tidak melakukan migrasi dan berasosiasi dengan karang (Fishbase 2011), ikan ini di temukan pada kedalaman 10-100 m.  Ikan kurisi hidup di dasar pada substrat berlumpur atau pun yang berkarang dan lumpur pasir pada kedalaman 10-50 m(Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan 2005 in Sulistiyawati 2012).  Selain itu, ikan kurisi ditemukan di kedalaman lebih dari 100 m (Masuda 1984 in Harhap et al. 2008).

TINGKAH LAKU IKAN KURISI
Menurut Chullasorn & Martosubroto (1986) in Brojo & Sari (2002), dari beberapa penelitian ditemukan ukuran masimum ikan kurisi betina lebih kecil dari pada ikan jantan.  Pedapat lain menyebutkan sedikitnya jumlah ikan kurisi betina berukuran besar yang tertangkap, hal ini diperkirakan adanya migrasi ikan kurisi Selat Sunda untuk memijah.  Perairan bagian barat Pulau Jawa diperkirakan tempat pemijahan ikan kurisi, yang dimana tempat tersebut merupakan tempat penangkapan utama.  Brojo & Sari (2002) mengatakan, beberapa ikan melakukan migrasi untuk melakukan pemijahan setelah ovarium matang yang kemudian akan kembali ke daerah asalnya setelah memijah.

Penyebaran ikan kurisi di indonesi hampir di temukan di seluruh perairan, penyebaran bagian utara meliputi Teluk Siam dan Philipina (Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan 2005 in Sulistiyawati 2011).  Penyebaran ikan kurisi di indonesia meliputi wilayah perairan sekitar Amon, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya (Pardjoko 2001 in Priyanie 2006).

MANFAAT IKAN KURISI
Ikan Kurisi memiliki manfaat banyak sekali untuk kesehatan. Kandungan protein dan mineralnya melimpah. Vitamin dan asam aminonya juga banyak. Cocok untuk dijadikan menu diet sehat. Kurisi cukup susah ditemukan di pasar ikan karena ikan ini sudah mulai langka dan susah ditangkap. Namun anda sepertinya perlu mengetahui beberapa manfaat ikan Kurisi untuk kesehatan, sebagai berikut:

1. Mengandung Vitamin K
Vitamin K yang ada dalam ikan kurisi jika dikonsumsi manusia, berkhasiat untuk mengatur pembekuan darah normal dan mencegah pendarahan. Bersifat larut dalam lemak sehingga tubuh bisa menyimpan vitamin tersebut dalam organ hati dan juga jaringan lemak.

2. Meningkatkan Fungsi Tiroid
Tidak hanya kelenjar pineal pada remaja yang bisa terganggu, tapi fungsi tiroid pun juga dapat terpengaruh dan terjadi penurunan fungsi, gejalanya antaralain sendi terasa nyeri,kolesterol tinggi, berat badan meningkat, mudah lemas dan cepat lelah, depresi, dan penyakit jantung. Untuk itu anda perlu mengonsumsi ikan kurisi untuk solusi terbaiknya.

3. Menjaga Kesehatan Gigi
Kandungan fluoride yang terdapat pada ikan kurisi ini dapat membantu memberikan perlindungan bagi gigi anak-anak yang sedang mengalami pertumbuhan maupun gigi permanen orang dewasa agar terhindar dari dari pembusukan di dalam mulut.

4. Mempercepat Penyembuhan Luka
Ikan kurisi mengandung protein yang bermanfaat dalam mengganti sel tubuh yang rusak dan sebagai zat pembangun. Bagian kulit yang rusak akibat luka akan segera teregenerasi dengan memperbanyak konsumsi protein. Hal ini tentu akan membantu mempercepat proses penyembuhan luka.

5. Mengurangi Pembengkakan
Bengkak merupakan tidak normalnya suatu bagian anggota tubuh, ditandai dengan memar, berwarna kemerahan, jika dipegang pegal atau terasa sakit. Gejala seperti itu dapat dikurangi dengan mengonsumsi ikan kurisi secara teratur.

6. Manfaat Ikan Kurisi untuk Mengatasi Stroke Ringan
Stroke ringan itu terkena atau mengalami kelumpuhan pada bagian tertentu di anggota badan saja, contohnya hanya di tangan kanan, kaki kanan. Kalau belum menyeluruh akan lebih mudah proses penyembuhannya, misalnya dengan mengonsumsi secara rutin dan teratur ikan kurisi, paling tidak dua kali dalam satu minggu, akan dapat membuahkan hasil.

7. Membantu Pembentukan Otot
Kandungan protein ikan kurisi tergolong cukup tinggi kadarnya, oleh karena itu dapat sebagai zat pembangun tubuh. Selain itu juga bermanfaat dalam membantu pembentukan massa otot

8. Sumber Protein
Dengan mengonsumsi ikan kurisi dapat membantu memenuhi kebutuhan protein dalam tubuh anda. Selain itu juga menambahkan energi dan stamina agar dalam menjalani aktivitas lebih bersemangat dan fit.

9. Mengandung Omega 3
Dalam bidang kesehatan, budidaya ikan kurisi dapat dipilih karena kandungan asam lemak tak jenuh atau omega 3 dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak. Selain itu juga dapat menghindarkan tubuh dari penyakit jantung koroner dan cacat permanen akibat stroke.

10. Mengandung Vitamin E
Kekurangan vitamin E bisa mengakibatkan kelainan yang mengganggu penyerapan lemak terutama pada bayi yang prematur dan kekurangan gizi. Namun sangat jarang terjadi karena vitamin ini banyak kita jumpai dalam makanan, terutama dalam ikan kurisi. Pada orang dewasa dapat disebabkan karena diet yang salah dalam jangka waktu lama.

PERAN IKAN KURISI DI PERAIRAN
Ikan kurisi berperan sebagai penyeimbang di ekosistem perairan tempatnya tinggal yaitu sebagai pemangsa dan sebagai organisme yang menyediakan sumber nutrisi bagi organisme predator di perairan tempatnya tinggal.

PENULIS
Jefri Numan Faizi
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

DAFTAR PUSTAKA
Http://Informasikelautanperikanan.Blogspot.Com/2018/03/Taksonomi-Ikan-Kurisiadalah-Sebagai.Html
Https://Www.Google.Com/Search?Q=Sistem+Reproduksi+Ikan+Kurisi&Es_Sm=93&Biw=1024&Bih=610&Source=Lnms&Tbm=Isch&Sa=X&Ved=0cayq_Auoawovchmitold0-Jdyaivxcsuch0kza5u#Tbm=Isch&Q=+Ikan+Kurisi&Imgrc=Rzmjpyc3

Post a Comment for "Ikan Kurisi; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"