Budidaya Ikan Gabus Pembahasan Dari A Sampai Z




Memelihara Ikan Gabus untuk dijadikan lahan usaha memang tidak sepopuler jenis ikan tawar yang lainnya. Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa ikan gabus juga memiliki daya jual dan untung yang melimpah seperti ikan nila, bandeng, atau lele. Tidak hanya itu, budidaya ikan gabus terbilang lebih mudah dan lebih cepat panen. Pasalnya, ikan gabus memiliki nilai gizi yang lebih tinggi. Hal ini membuatnya lebih diincar banyak orang, terutama restoran-restoran berbasis gizi yang kini sedang naik daun! Penasaran bagaimana cara meraup untung dari budidaya ikan gabus? Simak terus panduan lengkapnya di bawah ini!

Jenis-jenis Ikan Gabus
Berikut adalah jenis-jenis ikan gabus yang biasanya dibudidayakan di rumah atau secara skala besar:

1. Great Snakehead


Ikan gabus berjenis great snakehead dapat tumbuh sampai 1 meter. Ikan gabus ini sering dibudidaya karena bukan saja ukurannya yang sangat besar, namun dagingnya yang tebal dan penuh gizi. Kepala ikan gabus berjenis great snakehead biasanya lebih besar dan tidak bersisik seperti jenis snakehead lainnya. Badannya lebih licin dan warnanya lebih gelap. Para nelayan yang menangkap ikan gabus jenis ini biasanya menjual hasil tangkapannya pada restoran-restoran besar. Harganya pun cukup tinggi mengingat langkanya jenis great snakehead untuk ditemukan di perairan Indonesia.

2. Forest Snakehead


Jenis ikan gabus yang sering dipilih banyak orang untuk dibudidayakan di rumah adalah forest snakeheadBerbeda dengan great snakehead, ikan gabus ini berukuran lebih kecil, dan warnanya pun tidak sepekat jenis sebelumnya. Ikan satu ini terbilang lebih awet apabila dibudidaya di rumah karena kelebihannya yang dapat bertahan di segala macam suhu dan cuaca. Ukuran ikan gabus forest snakehead dewasa bisa mencapai 40 cm, dan dapat ditemukan di sisi-sisi perahu nelayan ikan tawar di Indonesia.

3. Channa Gachua


Ikan gabus lainnya yang populer di kalangan banyak orang adalah channa gachua atau ikan gabus bogo. Ikan ini berukuran kecil, panjangnya hanya bisa mencapai 20 cm. Selain karena ukurannya yang kecil dan pertumbuhannya yang cepat, ikan gabus bogo juga dipilih karena warnannya yang cantik. Warna coklat ikan gabus lebih terang dengan sisi atas yang gelap, membuatnya terlihat seperti corak alami. Pada spesimen ikan gabus bogo muda, terdapat bintink-bintik hitam di sampingnya, sehingga juga sering dijadikan sebagai ikan hias oleh banyak orang.

Analisis Kebutuhan Budidaya Ikan Gabus
Budidaya ikan bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali hal yang harus diperhatikan agar ikan-ikan dapat tumbuh dengan baik dan tidak mengakibatkan kerugian di masa depan. Untuk kalian para pemula, berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dan persiapkan untuk membudidayakan ikan gabus:

1.   Kolam ikan. Pastikan ukurannya tidak terlalu sempit, minimal 2 m x 5 m dengan ketinggian air kira-kira 150 cm.
2.   Benih ikan gabus berukuran 3 sampai 4 cm.
3.   Pakan ikan gabus yang terbuat dari palet pabrik. Pakan ini bisa dengan mudah kamu temukan di toko binatang peliharaan atau toko memancing di mana saja. Siapkan sekitar 2 atau 3 kilogram.
4.   Kepadatan benih ikan gabus yang akan ditebar 15 ekor per m2. Sehingga perhitungannya adalah 100 x 15 = 1500 ekor.
5.   Panen membutuhkan sekitar 5 sampai 6 bulan (7 bulan ketika terhambat musim kemarau).
6.   Waktu penyortiran budidaya ada pada bulan ke 4 dan 5.

Setelah mempersiapkan hal di atas, berikut adalah rincian analisa budidaya ikan gabus:

Kisaran Dana yang Dibutuhkan untuk Budidaya Ikan Gabus

Peralatan
1.   Instalasi air kolam: Rp400 ribu
2.   Mesim pompa air kolam: Rp550 ribu
3.   Kolam ikan gabus berdiameter sekitar 4 m: Rp2 juta
4.   Total: ±Rp3 juta

Biaya Penyusutan
1.   Penyusutan selama 4 kali panen: Rp3 juta dibagi 4 panen = Rp750 ribu

Biaya Produksi (selama 6 bulan pembudidayaan)
1.   Pelet ikan: Rp400 ribu
2.   Bibit ikan: Rp800 ribu
3.   Obat ikan: Rp200 ribu
4.   Total: ± Rp1.4 juta

Biaya Cadangan
1.   Listrik kolam: Rp650 ribu
2.   Biaya Penyusutan: Rp750 ribu
3.   Total: ± Rp1.4 juta

Analisis Keuntungan Budidaya Ikan Gabus
Menurut analisa budidaya ikan gabus di atas, dari jumlah bibit dan benih yang ditebar, total ikan yang bisa dipanen setiap 4 bulan bisa mencapai kurang lebih 800 ekor. Berat dan umurnya tidak relatif, namun biasanya dalam waktu 4 bulan, satu kilogram dapat berisi sekitar 4 ikan gabus. Sementara itu, pada bulan ke 5 setiap kilogramnya akan berkurang menjadi 3 ekor karena beratnya yang akan bertambah……dan berkurang menjadi 2 ekor per satu kilogram pada bulan ke 6.

Berikut adalah perhitungan rincinya apabila terpanen sebanyak 300 ekor ikan gabus:
1.   Bulan 4: 300 dibagi 4 ekor= 75 kg
2.   Bulan 5: 300 dibagi 3 ekor= 100 kg
3.   Bulan 6: 200 dibagi 2 ekor= 100 kg
4.   Total untuk 6 bulan panen:  275 kg

Harga 1 kg ikan gabus terinci sebesar Rp50 ribu.
Jadi, keuntungan kotor kamu dalam satu periode adalah 275 x Rp50 ribu = Rp13,75 juta. Penghasilan di atas merupakan hasil yang bisa kamu dapatkan apabila memasang satu kolam. Bayangkan apabila kamu memasang 2 atau 3 kolam, maka omset setiap panen pun otomatis akan kian bertambah!

Cara Budidaya Ikan Gabus
Setelah menenentukan harga dan analisa budidaya ikan gabus, kini saatnya kamu mempraktekkan caranya!
Ikuti langkah di bawah ini step-by-step agar ikan tumbuh dengan baik dan tidak akan menyebabkan kerugian.

1. Memilih Kolam
Untuk membudidayakan ikan gabus, kamu bisa memilih untuk menampung mereka pada tiga jenis kolam, yaitu tanah, terpal, dan beton. Ketiga jenis kolam ini tentu saja memiliki keunggulan yang berbeda, dan harga mereka pun bervariasi dari satu ke yang lainnya. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu kamu ketahui tentang kolam ikan gabus.

Kolam Terpal
Kolam terpal merupakan jenis kolam yang pemakaiannya sedang naik daun belakangan ini. Banyak peternak yang sudah menggunakan kolam terpal sebagai rumah ikan-ikan mereka karena keunggulannya yang bejibun.

Berikut adalah beberapa keunggulan kolam terpal untuk ikan gabus:
1.   Minim lumpur sehingga mudah dan tidak licin ketika sedang masa panen ikan. Proses akan menjadi lebih cepat.
2.   Pilihan yang tepat untuk daerah yang susah mendapatkan air karena daya tampungnya anti bocor.
3.   Anti hama. Kebersihan pada kolam terpal sangat tinggi.
4.   Tidak berbau. Jarang digerayangi lumut dan bakteri-bakteri jahat yang menyebabkan aroma tidak sedap.
5.   Menjaga suhu kolam. Kolam terpal dapat menahan fluktuasi air karena alas sekam pada dasar kolam.

Kolam Tanah
Kolam ini merupakan pilihan paling tradisional.
Cara membuatnya cukup sederhana, yaitu dengan menggali tanah sampai dengan kedalaman tertentu dan melakukan penimbunan……untuk meningkatkan ketinggian isi kolam.

Berikut adalah keunggulan kolam tanah untuk ikan gabus:
1.   Hemat air. Air yang digunakan biasanya dialirkan langsung dari sungai atau sumber air alami paling dekat.
2.   Pakan ikan lebih alami. Air yang dialirkan ke dalam kolam biasanya mengandung plankton-planton sehat untuk ikan gabus.
3.   Perairan akan lebih subur karena tanah sudah berisi pupuk dan gembur.

Kolam Beton
Berbicara tentang perawatan kolam, kolam beton mungkin merupakan yang paling susah dirawat. Pembuatan kolam ini juga memakan waktu yang lebih lama karena proses pengeringannya yang lebih panjang. Walaupun begitu, kolam beton juga tidak kalah dari jenis kolam lainnya. Berikut adalah keunggulan kolam beton untuk ikan gabus:

1.   Ikan tidak akan berbau lumpur seperti kolam tanah.
2.   Mudah sekali dibersihkan.
3.   Masa panen akan lebih mudah dibandingkan kedua kolam lainnya.
4.   Air di dalam kolam tidak akan mudah berlumpur atau tercemar oleh tanah.
5.   Lebih awet dan tahan lama.

2. Memilih Induk Ikan Gabus
Apabila kamu menginginkan pembudidayaan ikan gabus yang sukses, kamu akan membutuhkan indukan yang hampir sempurna. Kriteria tersebut termasuk induk ikan yang sehat dan aktif.

Inilah perbedaan induk betina dan jantan pada ikan gabus:
1.   Genital ikan gabus jantan berwarna merah, dan apabila ditekan secara lembut akan mengeluarkan cairan bening.
2.   Genital ikan gabus betina berukuran lebih besar dan akan mengeluarkan telur-telur kecil apabila ditekan.
3.   Warna tubuh ikan gabus betina sangat kontras sementara yang jantan lebih gelap.
4.   Ikan gabus betina berkepala bulat sementara yang jantan berbentuk oval.

Pilihlah indukan ikan gabus yang beratnya minimal 1 kilogram.

3. Memulai Proses Pemijahan Ikan Gabus
Langkah berikutnya dalam budidaya ikan gabus adalah proses pemijahan. Apa itu proses pemijahan? Proses pemijahan adalah pelepasan sperma pada telur ikan sehingga menghasilkan pembuahan. Pada proses ini, kamu harus menyiapkan sekitar 20 sampai 30 induk jantan dan betina pada satu kolam berukuran luas. Ukuran minimal kolam biasanya sekitar 8 x 5 x 3 meter, dengan tinggi air sekitar 60 cm agar tidak terlalu sempit, dan air pun mengalir. Untuk menambah kenyamanan ikan dalam proses pemijahan, kamu boleh menanamkan tanaman eceng gondok di dalam kolam. Telur yang dihasilkan oleh induk betina ikan gabus dapat diangkat dan dibawa menggunakan sekupnet halus, lalu dibiarkan menetas secara alami.

4. Telur-Telur Mulai Menetas
Setelah proses pemijahan, ada baiknya apabila telur-telur yang sedang diawasi dipindahkan pada akuarium bening berukuran sekitar 70 x 50 x 50 cm……dengan ketinggian air kira-kira 50 cm dan suhu air normal pada 20 sampai 23 derajat Celsius. Berikan jarak pada setiam kumpulan telur ikan gabus sekitar 5 sampai 6 butir per centimeter persegi. Telur-telur ini akan menetas setelah 24 jam dimasukan ke dalam akuarium. Beri makan larva ikan gabus setelah 2 hari menetas sebanyak 3 kali sehari. Jenis pakan yang bisa kamu berikan adalah nauplii artemiaPastikan akuariumnya tidak terlalu padat oleh larva ikan, yaitu hanya 5 larva per 1 liter air. Setelah lebih dari 5 hari, baru kamu bisa menambahkan jenis pakan ikan seperti daphnia sebanyak 3 kali sehari.

5. Menebar Benih Ikan Gabus
Setelah telur-telur menetas, di sini lah kesabaran kamu akan diuji.
Kamu harus bisa menjaga akuarium agar selalu bersih dengan suhu air yang tidak terlalu dingin atau hangat untuk bisa lanjut ke proses penebaran benih ikan. Lakukan proses ini setelah larva ikan gabus sudah melewati umur 2 minggu, dan hanya lakukan pada pagi hari ketika ikan belum dikasih makan. Setelah 2 hari selesai proses penebaran benih, barulah ikan larva boleh kembali diberi makan.

6. Pakan Ikan Gabus
Tidak usah takut merasa kewalahan untuk memberi makan ikan. Pakan ikan gabus bisa bervariasi, dari pelet yang dibeli di toko peliharaan hingga pakan makanan yang dibuat sendiri. Jenis pakan ikan gabus buatan sendiri termasuk daging ampasan dapur, anakan rayap, atau bisa juga sisa ikan teri. Atau, kamu bisa membuat pakan super untuk ikan gabus dari campuran bekatul, jagung, ampas tahu, dan ikan teri yang sudah direbus secara keseluruhan……dan digiling ke dalam satu mangkuk besar. Karena ikan gabus bersifat kanibal ketika masih menjadi larva dan ikan kecil, kamu harus selalu memastikan jumlah asupan makanan mereka cukup……agar jumlah larva tidak berkurang karena ikan saling makan satu sama lain.

7. Proses Panen Ikan Gabus
Dari proses yang lumayan panjang di atas, akhirnya kita sampai pada tahan budidaya ikan gabus yang terakhir, yaitu panen! Proses ini adalah langkah yang ditunggu-tunggu karena hasil jerih payah kamu selama 6 bulan akan terbayarkan. Ikan gabus merupakan salah satu ikan yang tingkat permintaan di pasarnya sangat tinggi karena banyak hal. Salah satu di antaranya adalah dagingnya yang tebal dan ketahanannya apabila disimpan diluar kolam, ikannya tidak akan cepat bau dan membusuk. Ketika proses panen telah tiba, ikan-ikan yang sudah dikembalikan ke dalam kolam harus dipisahkan berdasarkan ukuran. Proses ini harus dilakukan setelah panen kedua dan ketiga, dimana jumlah ikan besar dan kecil akan tercampur pada kolam dan semakin bertambah. Agar hasil budidaya ikan gabus kamu laku di pasaran, cobalah menjual dari yang berukuran sedang ke paling besar……dan jual ikan yang berukuran kecil kepada pembeli mandiri seperti tetangga, teman, atau kerabat dekat. Selain untuk membedakan harga, pemisahan ukuran ikan besar dan kecil perlu di lakukan agar ikan gabus besar tidak memakan ikan-ikan yang kecil.

Keuntungan Budidaya Ikan Gabus
Setiap usaha pasti ada untung dan rugi. Dalam usaha budidaya ikan gabus, keuntungannya lebih dominan dibandingkan dengan kerugiannya. Mengapa? Persentase keberhasilan membudidayakan ikan gabus lebih tinggi dan permintaan di pasar yang semakin meningkat akan membuat kita susah rugi.

Berikut adalah keuntungan budidaya ikan gabus lainnya untuk para peternak pemula dan berpengalaman:
1.   Modalnya kecil dibandingkan dengan budidaya ikan lele dan nila.
2.   Pakannya hemat, bisa dibuat di rumah sehingga meningkatkan omset per panen.
3.   Cepat panen dan prosesnya mudah dijalankan, hanya butuh kesabaran.
4.   Peminatnya tinggi hingga hasil panen tidak akan merugikan.
5.   Harga ikan gabus yang kian meningkat.

Percaya atau tidak, ikan gabus mengandung asam amino esensial dan non-esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Tidak hanya itu saja, ikan ini juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka bakar, infeksi paru-paru, hepatitis, hingga memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil, bayi, dan anak-anak.

Hanya saja, karena popularitas ikan gabus masih belum setenar ikan-ikan air tawar lainnya, budidaya ternak ikan gabus itu sendiri masih jarang ditemukan. Nah, hal inilah yang bisa kamu manfaatkan sebagai peluang bisnis baru. Saat ini, terdapat tiga jenis ikan gabus yang sering dibudidayakan, yaitu:

1.   Great Snackhead (1 meter)
2.   Forest Snackhead (40 Cm)
3.   Channa Gacua (Jenis ikan gabus paling kecil, berbentuk mirip ular, licin, dan lincah seperti lele)

Budidaya Ternak Ikan Gabus
Apakah Menguntungkan?
Banyak orang yang cenderung malas melakukan budidaya ternak ikan gabus karena masa panen yang cukup lama, yakni 6 hingga 7 bulan. Tetapi, apabila kamu konsisten dan fokus dalam menjalankan bisnis, tidak menutup kemungkinan kamu bisa mendapatkan omset lebih besar dibandingkan jenis ikan tawar lainnya. Harga ikan gabus dibanderol antara Rp. 30.000 – Rp. 40.000 jauh lebih mahal dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya seperti ikan Nila. Maka dari itu, apabila kamu melakukan bisnis budidaya ternak ikan gabus dengan pengelolaan yang baik, tentu saja kamu bisa menjadi jutawa dalam waktu yang sangat singkat.

Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan
1.   Pemilihan Tempat
Tidak jauh berbeda dengan bisnis budidaya ikan lainnya, budidaya ternak ikan gabus juga harus dilakukan di lokasi yang tepat. Biasanya, budidaya ternak ikan gabus dilakukan di beberapa pilihan jenis kolam, yaitu kolam tanah, kolam terpal, maupun kolam beton. Nah, pilihan tempat yang akan kamu gunakan bisa disesuaikan dengan modal awal yang kamu miliki.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai masing-masing dari pemilihan tempat, yuk disimak informasi berikut ini.
1.   Kolam Terpal
2.   Sangat cocok untuk lokasi yang tidak mudah mendapatkan air
3.   Menjaga kestabilan suhu di kolam.
4.   Tidak terlalu berbau
5.   Lebih mudah untuk melakukan pemanenan
6.   Jarang ditemukan adanya penyakit dan hama
7.   Kolam Beton
8.   Air di dalam kolam beton tidak akan mudah kotor dan lebih higenis karena tidak langsung bersentuhan dengan tanah
9.   Struktur kolam jauh lebih awet dibandingkan dengan struktur kolam lainnya
10.       Lebih tanah lama dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus
11.       Mudah dibersihkan jika sudah memasuki masa panen
12.       Ikan yang dihasilkan tidak akan berbau tanah atau lumpur Kolam Tanah
13.       Ikan bisa mendapatkan pangan alami yang membantu dalam menjaga agar ikan tumbuh dengan lebih sehat
14.       Perairan yang dihasilkan di dalam kolam akan lebih subur apabila dilakukan proses pemupukan terlebih dahulu sebelum mengolah kolam
15.       Proses pergantian air yang biasanya bersumber dari aliran sungai tentu akan memberikan tingkat tinggi dari masuknya pangan alami.

2.   Pemilihan Indukan Ikan Gabus
Sebelum melakukan budidaya ternak ikan gabus, tentu kamu harus memilih indukan dengan kualitas yang baik terlebih dahulu. Ada beberapa perbedaan antara induk jantan dan betina, yang dapat dilihat sebagaimana berikut:
1.   Ikan gabus jantan biasanya memiliki bentuk kepala oval sedangkan betina memiliki kepada bulat
2.   Warna tubuh ikan gabus jantan sedikit gelap sedangkan betina terdapat warna kontras yang cukup terang
3.   Lubang genital pada ikan gabus jantan biasanya berwarna merah dan apabila ditekan maka akan keluar cairan bening sedangkan pada betina jika ditekan pada bagian perut akan mengeluarkan telur, bertekstur lembek dan cenderung berukuran lebih besar dari pada perut ikan gabus jantan.

3.   Memilih Pemijahan dan Proses Penetasan Telur
Pemijahan adalah sebuah proses yang dimana adanya pelepasan telur beserta sperma pada induk ikan yang nantinya akan menghasilkan pembuahan. Namun, tentunya proses ini baru bisa dilakukan apabila kamu sudah menemukan indukan yang cocok. Proses berawal dari sekitar 20 hingga 30 indukan yang dicampurkan ke dalam satu kolam yang sama, dan biarkan selama 3 atau 4 hari. Nah, proses pemijahan tersebut, usahakan agar air tetap mengalir. Kamu juga bisa menambahkan beberapa tanaman air ke dalam kolam selama pemijahan. Sekali proses pemijahan, induk betina biasanya akan menghasilkan hingga 11.000 butir telur. Telur-telur tersebut biasanya juga akan menetas dalam waktu kurang dari sehari. Aturlah suhu kolam hingga mencapai 28 derajat celcius dan biarkan anak ikan gabus yang telah menetas tersebut tanpa makanan karena mereka sudah memiliki cadangan makanan untuk kurang lebih 2 hari an.

4.   Perawatan Larva Ikan Gabus
Proses budidaya ternak ikan gabus selanjutnya yang perlu kamu lakukan yaitu perawatan larva ikan gabus. Ada beberapa langkah persiapan yang harus kamu ketahui, yaitu:
1.   Perawatan ketika menginjak usia 2 hari
Seperti yang telah disinggung di paragraf sebelumnya bahwa para larva ikan gabus yang baru menetas memiliki cadangan makanan selama 2 hari, dan setelah itu kamu harus lanjut memberikan mereka makanan seperti artemia sebanyak 3 kali sehari agar larva-larva tersebut bisa tumbuh lebih cepat.
2.   Perawatan ketika berumur 5 hari
Ketika larva menginjak usia 5 hari, kamu tetap memberikan makan sebanyak 3 kali sehari dan jika perlu sisipkan pula makanan tambahan seperti Daphina.

5.   Penebaran Benih
Penebaran benih ikan gabus biasanya dilakukan ketika usia anakan menginjak 2 minggu. Nah, biasanya penebaran benih ini akan dilakukan ketika larva atau benih belum diberi makan dan pada pagi hari. Setelah berlangsung 2 hari, barulah petani ikan akan memberikan pangan pada umumnya, seperti pellet atau makanan buatan pabrik.

6.   Cara Pemberian Pangan Rutin
Tidak hanya pellet, ikan gabus juga bisa mengkonsumsi jenis makanan lainnya seperti anakan rayap, sisa daging ampasan yang ada di dapur ataupun ikan teri. Kamu juga bisa membuat campuran makanan sendiri dengan menggunakan bahan-bahan yang ada, seperti ampas tahu, bekatul, ikan teri dan jagung. Rebus seluruh bahan tersebut dan giling seluruhnya menjadi satu sebelum pada akhirnya di jemur.

Perlu diperhatikan bahwa ikan gabus memiliki sifat kanibal, sehingga kamu harus melakukan pengontrolan sesering mungkin, terutama dalam hal memberi makan. Karena apabila kamu telah memberi makan, tidak menutup kemungkinan para ikan gabus akan memangsa satu sama lain yang akan menimbulkan kerugian.

7.   Proses Panen
Salah satu hal unik dari budidaya ternak ikan gabus yaitu dalam melihat peluangmu di kebutuhan pasar. Bahkan kamu juga bisa melakukan proses panen secara bertahap di dalam setiap kolam. Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan tawar yang memiliki daya tahan tinggi. Memiliki aneka ragam manfaat membuat jenis ikan satu ini sangat diminati di pangsa pasar. Sehingga budidaya ternak ikan gabus memang layak dijadikan sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Jangan lupa bahwa kamu harus selalu melakukan pensortiran setidaknya sebulan sekali. Pisahkanlah ikan gabus di kolam yang berbeda-beda sesuai dari ukuran masing-masing ikan, guna mencegah adanya sifat memakan ikan yang lebih kecil.

6. Tahap Budidaya Ikan Gabus Untuk Pemula

Bagi anda yang berniat membudidayakan ikan gabus, maka anda wajib mengetahui seluk beluknya, mulai dari sifatnya serta cara hidupnya. Ikan gabus dikenal gampang hidup dalam semua keadaan lingkungan. Namun, pengawasan tetap harus dilakukan agar pertumbuhan ikan gabus dapat berjalan dengan baik. Berikut ini cara budi daya ikan gabus untuk anda.

1. Pemilihan Tempat
Hal pertama yang harus anda lakukan sebelum memulai usaha budi daya ikan gabus adalah memilih tempat yang ideal. Anda dapat menggunakan kolam tanah, kolam terpal maupun kolam beton sesuai dengan kebutuhan anda.

2. Memilih Indukan Ikan Gabus
Langkah selanjutnya adalah memilih indukan ikan gabus yang sehat dan aktif. Selain itu, anda juga harus membedakan jenis kelamin antara induk jantan dan induk betina. Ikan gabus jantan memiliki ciri-ciri berupa bentuk kepala oval, kulit sedikit gelap serta lubang genital berwarna merah dan jika ditekan, maka akan mengeluarkan cairan bening. Sedangkan ikan gabus jantan memiliki ciri-ciri berupa bentuk kepala yang bulat, warna tubuh kontras dan cukup cerah, dan pada lubang genital bila ditekan akan mengeluarkan telur serta memiliki bentuk perut yang lebih besar.

3. Proses Pemijahan
Campurkan beberapa induk jantan dan betina, sebanyak20 hingga 30 indukan. Biarkan induk ikan gabus berada di dalam kolam selama 3-4 hari dan usahakan agar air tetap dalam keadaan mengalir selama proses pemijahan berlangsung. Anda juga dapat menambahkan beberapa tanaman air ke dalam kolam, dan kontrol ketinggian air pada kisaran 50 cm. Jika telur sudah menetas, anda dapat membiarkan anakan ikan gabus tersebut karena selain untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, mereka juga masih memiliki cadangan makanan sendiri selama lebih kurang 2 hari.

Perawatan Larva Ikan Gabus

Saat berusia 2 hari
Setelah memasuki usia 2 hari setelah menetas, maka anda harus memberi makan larva ikan gabus tersebut. Pakan yang digunakan ialah pakan yang bernutrisi serta ukurannya sesuai dengan mulut larva ikan gabus. Artemia bisa anda jadikan pilihan yang pas untuk diberikan pada lara gabus tersebut. Pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari.

Saat berusia 5 hari
Pakan tetap diberikan sebanyak 3 kali sehari dan jika perlu, anda dapat menambahkan pakan tambahan, dan jangan lupa untuk rutin mengganti air kolam dengan kelancaran sirkulasi udara dan air.

4. Penebaran Benih
Penebaran benih pada kolam dilakukan saat anakan ikan gabus sudah memasuki usia 2 minggu. Penebaran benih dapat dilakukan pada pagi hari saat benih belum diberi makan. Keesokan harinya, baru ikan diberi makan dengan pakan berupa pelet.

5. Pemberian Pakan
Anda dapat memberikan pakan pabrikan atau juga memberikan pakan alternatif. Ada juga dapat membuat pakan sendiri dari campuran bahan-bahan organik, seperti ampas tahu, dedak bekatul dll. Caranya adalah dengan merebus keseluruhan bahan kemudian digiling menjadi satu, selanjutnya rebus campuran pakan tersebut. Karena memiliki sifat kanibalisme, maka anda disarankan untuk terus melakukan pengontrolan sesering mungkin.

6. Proses Pemanenan
Pemanenan ikan gabus dilakukan berdasarkan permintaan pasar. Usahakan ikan gabus yang dipanen dalam keadaan yang sama, baik bentuk tubuh maupun bobotnya. Maka dari itu, anda perlu melakukan penyortiran. Upaya tersebut dilakukan demi meningkatkan harga jual ikan gabus.

Tahap-Tahap Budidaya Ikan Gabus


Pemilihan Tempat
Langkah ini didasarkan pada tiga jenis  kolam berdasarkan medianya, seperti kolam tanah, kolam terpal, dan kolam beton. Perbedaannya yaitu:

1. Kolam Tanah
Tempat pemeliharaan yang cara membuatnya paling sederhana. Untuk sumber air dapat dialiri langsung dari sungai. Keuntungan lainnya yaitu praktis, hemat biaya, dan peluang tinggi akan ketersedian pakan alami, seperti: ikan-ikan kecil, udang-udang liar dan beberapa zat renik.

2. Kolam Terpal
Tempat pemeliharaan ikan gabus yang paling popular. Keuntungannya lebih praktis, hemat biaya, dan sangat cocok untuk lokasi budidaya yang jauh dari sumber air. Selain itu, hasil ikan tidak terlalu berbau lumpur maupun bau tanah, panen ikan lebih mudah dan cepat. Serta diketahui jarang terserang penyakit maupun hama.

3. Kolam Beton
Kelebihannya yaitu air yang mengalir kedalam kolam lebih bersih dan higenis, media dari beton cenderung lebih awet. Ketika masa panen ikan, maka kolam akan lebih mudah dibersihkan dan ikan hasil panen tidak akan berbau tanah maupun lumpur. Pilihlah indukan yang bagus, sehat dan aktif, lalu, tentukan induk jantan dan betina ikan gabus. Ikan jantan memiliki kepala yang oval dan betina kepala bulat, tubuh jantan berwarna gelap, lubang genital jantan terdapat cairan bening jika ditekan, sedangkan genital betina terdapat pada bagian perut yang akan keluar telur jika ditekan.

Proses Pemijahan dan Penetasan Telur
Pada proses ini, beberapa indukan jantan dan betina diperlukan sebanyak 20-30 indukan. Diamkan indukan ikan gabus kira-kira selama 3-4 hari. Hasilnya, indukan gabus betina dapat menghasilkan telur kira-kira sebanyak 11.000 butir. Daya dukung lain agar telur dapat menetas dengan baik, maka aturlah suhu kolam hingga 28o C. Anakan gabus yang menetas dapat dibiarkan, karena masih menyimpan cadangan makanan sendiri yang dapat dimanfaatkan oleh anakan kira-kira 2 hari.
Perawatan Larva Ikan Gabus
Pada proses perawatan larva dari ikan gabus, beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu:

1.   Pemberian pakan untuk larva setelah umur 2 hari: dilakukan sebanyak 3 kali/hari yang bertujuan agar pertumbuhan larva lebih besar dengan cepat.
2.   Pemberian pakan untuk larva berumur 5 hari: tetap dilakukan sebanyak 3 kali/hari dan disisipkan makanan tambahan seperti daphina.

Hal penting lainnya dalam proses ini, yaitu mengganti air kolam agar sirkulasi dikolam tetap lancar.

Proses Penebaran Benih
Proses ini dilakukan saat anakan ikan berumur 2 minggu, dan dilakukan saat pagi hari ketika ikan belum diberi makan. Pemberiaan pakan kembali dapat dilakukan setelah 2 hari, pakan dapat berupa pellet atau makanan buatan pabrik.

Cara Pemberian Pakan Rutin
Pakan dapat berupa pellet, anakan rayap, maupun sisa daging ampasan dan ikan teri, serta juga dapat berupa campuran pakan yang dibuat sendiri dengan bahan-bahan seperti ampas tahu, bekatul, ikan teri dan juga jagung.

Proses Panen
Tipsnya yaitu dengan mengelompokkan ikan-ikan berdasarkan fisik dan ukuran. Pilih ikan yang ukurannya sama besar.
Selain itu, lakukan pemisahan antar ikan dengan ukuran yang kecil dan besar, yang bertujuan untuk mencegah ikan besar memakan ikan yang lebih kecil.

Daftar Pustaka
https://paktanidigital.com/artikel/tahap-mudah-budidaya-ikan-gabus-bagi-pemula/#.XltA1yEzaM8
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-budidaya-ikan-gabus/
https://www.cekaja.com/info/meraup-keuntungan-dari-budidaya-ternak-ikan-gabus/
https://www.isw.co.id/single-post/2019/02/27/6-Tahap-Budidaya-Ikan-Gabus-Untuk-Pemula

Post a Comment for "Budidaya Ikan Gabus Pembahasan Dari A Sampai Z"