Probiotik & Prebiotik

 


Probiotik adalah produk yang tersusun oleh biakan mikroba atau pakan alami mikroskopik yang bersifat menguntungkan dan memberikan dampak bagi peningkatan keseimbangan mikroba saluran usus dan inang (Arief, et al., 2014). Pernyataan ini didukung juga menurut Gunawan (2014), probiotik adalah sekumpulan organisme bermanfaat yang memberikan efek baik dan mendukung kesehatan makhluk hidup lainnya. Probiotik bekerja dengan cara mengendalikan perkembangan organisme/bakteri patogen dengan cara menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan organisme (bakteri bermanfaat).

Probiotik untuk ikan berfungsi meningkatkan kualitas air maupun menekan bakteri patogen di usus sebagian besar terdiri atas  bakteri fotosintesis dan asam laktat seperti  Actinomycetes sp., Streptomyces sp., Bacilus subtilis, Bacillus licheniformis, Saccharomyces cerrevisae. Contoh probiotik ini adalah EM4 perikanan dan tambak. Untuk meningkatkan fungsi pakan, probiotik mengurai pakan sehingga diserap pencernaan. (Gunawan., 2014). Diperjelas menurut Irianto (2002), beberapa contoh bakteri gram positif Bacillus, Carnobacterium, Enterococcus, Lactobacillus, Lactococcus, Micrococcus, Streptococcus dan Weissela, dan bakteri gram negatif Aeromonas, Alteromonas, Photorhodobacterium, Pseudomonas dan Vibrio). Mikroorganisme lain yang bisa dijadikan probiotik adalah khamir dan jamur. Spesies khamir yang digunakan sebagai probiotik adalah Saccharomyces cereviseae dan Candida pentolopesii, sedangkan spesies jamur yang digunakan sebagai probiotik adalah Aspergillus niger dan Aspergillus oryzae (Pamungkas dan Yenny., 2006).

Menurut IKAPI (2008), prebiotik adalah senyawa oligosakarida atau peptida yang tidak dapat dicerna dengan segera sehingga dalam saluran usus mendukung pertumbuhan probiotik. Berbagai jenis umbi, seperti ubi jalar, talas, singkong, kedelai, pisang, dan onion mengandung prebiotik. Selain itu, pasokan prebiotik (nutrisi untuk merangsang pertumbuhan bakteri bak) secara alami bisa diperoleh dan biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Pernyataan in didukung oleh Suminto (2015), sumber nutrisi untuk probiotik yaitu molase, hal ini disebabkan karena kandungan molase sebagian besar adalah gula, dan gula tersebut dimanfaatkan sebagai energi agar bakteri bermetabolisme. Molase banyak mengandung zat-zat organik seperti karbohidrat, protein, vitamin dan bahan organik lainnya yang dibutuhkan oleh bakteri untuk pertumbuhan.

Penggunaan probiotik ditujukan sebagai suatu mikro-organisme dan substansi yang bertujuan memperbaiki keseimbangan mikro-organisme dalam usus. Pada perkembangan selanjutnya, probiotik didefinisikan sebagai mikro-organisme dalam bentuk makanan tambahan yang memberikan keuntungan sebagai penambah imunitas tubuh inang yang apabila diberikan dalam jumlah cukup dapat bermanfaat memperbaiki kesehatan (Djunaedi, 2007). Pernyataan ini didukung juga oleh Chilmawati dan Suminto (2015), bahwa probiotik akuakultur lebih dikenal sebagai bakteri yang mampu memperbaiki kualitas air, mampu meningkatkan daya tahan tubuh ikan dan meningkatkan pertumbuhan pada ikan.

Menurut Arief, et al., (2014), penggunaan probiotik sebagai suplemen dalam budidaya ikan, merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas pakan. Probiotik yang berisi mikroba pengurai bila ditambahkan ke dalam pakan, dapat membantu proses peningkatan kecernaan pakan dengan proses penguraian yang dilakukan oleh mikroba tersebut. Bakteri probiotik menghasilkan enzim yang mampu mengurai senyawa kompleks menjadi sederhana sehingga siap digunakan ikan dalam meningkatkan nutrisi pakan, bakteri yang terdapat dalam probiotik memiliki mekanisme dalam menghasilkan beberapa enzim untuk pencernaan pakan seperti amylase, protease, lipase dan selulose. Enzim tersebut yang akan membantu menghidrolisis nutrien pakan (molekul kompleks), seperti memecah karbohidrat, protein dan lemak menjadi molekul yang lebih sederhana akan mempermudah proses pencernaan dan penyerapan dalam saluran pencernaaan ikan. Aktivitas bakterisidal melawan patogen ikan juga merupakan salah satu faktor yang menentukan atau paling penting pada penggunaan probiotik. Dalam Irianto (2003) dinyatakan bahwa probiotik selain untuk perbaikan pakan, dimaksudkan juga untuk perbaikan lingkungan hidupnya atau menjaga kualitas air. Yousefian dan Amiri (2009) menyatakan bahwa probiotik dalam akuakultur berperan dalam meningkatkan laju pertumbuhan, meningkatkan sistem imun dengan perubahan komunitas bakteri intestinalnya. Menurut Cruz, et al., (2012), probiotik juga memiliki kelebihan yaitu sebagai antimikrobial pada bidang akuakultur bertujuan untuk menjaga keseimbangan mikroba dan pengendalian patogen dalam saluran pencernaan. Mikroorganisme pada probiotik bersaing dengan patogen di dalam saluraan pencernaan untuk mencegah agar patogen tidak mengambil nutrisi yang diperlukan untuk hidup ikan.

Kekurangan penggunaan probiotik menurut Putri, et al., (2012). Bahwa konsentrasi bakteri yang diperlukan untuk pembuatan probiotik jumlahnya haruslah tepat. Jika jumlah bakteri bakteri terlalu banyak maka akan menyebabkan overgrowth. Kepadatan bakteri yang tinggi menyebabkan adanya persaingan dalam pengambilan substrat atau nutrisi yang tinggi sehingga aktivitas bakteri menjadi terhambat. Jumlah bakteri yang terlalu banyak menyebabkan bakteri cepat mengalami sporulasi (membentuk spora) sehingga fungsi dan aktivitas bakteri probiotik tidak optimal.

Menurut Kirna, et al., (2013). Probiofish dibuat menggunakan bahan-bahan pokok, yaitu (1) rempah-rempah yang terdiri dari Jahe merah, kunyit putih, dan temulawak, Vitamin C yang diperoleh dari nenas, (3) gula yang berasal dari molase (tetes tebu), dan (4) dedak halus. Susu segar juga sangat baik ditambahkan dalam campuran bahan tersebut. Sebagai mikroorganisme digunakan Starter probiofish. Disiapkan alat berupa wadah tertutup dan bahan berupa jahe merah, temulawak, kunyit, gula merah, nanas, susu 1 liter, dedak serta bakteri probiotik, selanjutnya dilakukan pencampuran seluruh bahan dan diaduk hingga tercampur di dalam ember dan ditutup. Selanjutnya ditunggu sampai terjadi proses fermentasi selama 1 minggu. Pembuatan probiotik sebaiknya menggunakan wadah tertutup atau jerigen berwarna gelap-seperti hitam, biru, atau abu-abu. Selain itu, wadah perlu disterilkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Caranya, cuci wadah hingga benar-benar bersih dan tidak berbau, lalu keringkan. Saat pembuatan larutan probiotik, buka tutup wadah setiap 12 jam sekali untuk mengeluarkan gas yang dihasilkan selama proses fermentasi. (Wagiran dan Harianto, 2010).

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi

Post a Comment for "Probiotik & Prebiotik"