Rapat Koordinasi dan Survei Pemetaan Potensi Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Sukamara


RAPAT KOORDINASI DAN SURVEI PEMETAAN POTENSI BUDIDAYA UDANG VANAME DI KABUPATEN SUKAMARA

TANGGAL 8 APRIL 2022

 

ACARA DIMULAI DENGAN SAMBUTAN KEPALA DINAS PERIKANAN, DILANJUTKAN DENGAN SAMBuTAN DARI CAMAT PANTAI LUNCI BP. SAHRIAL, DILANJUTKAN DISKUSI DARI B.I

-         TUJUAN RAPAT KOORDINASI YAITU MELAKUKAN SINERGI ANTARA b.I dengan pemerintah daerah dalam rangka untuk meningatkan taraf hidup masyarakat. Dari survei pemetaan ini akan dibentuk pola dan metode apa yang cocok agar masyarakat dapat berdaya guna dn berdaya saing. Tugas BI sebagai bank sentral yaitu menghubungkan antara pembudidaya dengan perbankan agar memperoleh tambahan permodalan. Kendala yang selama ini terjadi adalah karena kelembagaan usaha budidaya masih kurang sehingga pihak perbankan sulit masuk dan memberikan modal usaha.

-         program BI adalah pengendalian inflasi salah satunya komoditi penyumbang ekspor misalnya udang vaname.

-         Program dirancang selama 3-5 tahun mulai dari produksi budidaya, pemasaran, kelembagan maupun permodalan.

Kec. Sungai pasir

Budidaya udang dilakukan secara intensif, semi intensif maupun tradisional. Budidaya secara intensif merupakan hibah dari KKP pada tahun 2020 dan telah berjalan 2 kali siklus produksi dimana produksi pertama sukses sedangkan produksi kedua terdapat kendala.

Usaha budidaya udang vaname di sukamara dimulai dari desa Sungai pasir secara tradisional 2018 kemudian adanya hibah KKP muncul ambak intensif, sebenarnya pada tahun 1997 sudah dimulai usaha tambak udang windu dan bandeng hingga tahun 2010 hasil budidaya udang windu dan bandeng masih memuaskan. Pada pertengahan tahun 2020 mulai banyak pembudidaya udang vaname yang tersebar di daerah sungai pasir dan sungai cabang barat.

Hingga saat ini sudah ada 4 siklus dengan 4 kali panen, untuk kendala teknis selama budidaya belum ada namun dari segi pemasaran kendala ada pada harga. Selain iu permasalahan ada pada pakan karena pakan harus dikirim dari jawa. Untuk budidaya sendiri tidak ada musim tergantung dari waktu tebar, udang dipanen setelah 119 hari dari tebar umumnya ukuran 1 kg 33 ekor.

Rencana program B.I

Dibidang teknologi budidaya yaitu melakukan pelatihan dengan mengundang ahli udang vaname misalnya dari balai jepara

Dari segi teknik budidaya dengan memberikan fasilitas study banding ke sidoharjo atau jepara kepada pembudidaya.

Setelah pembudidaya siap dari segi teknologi maupun kelembagaan maka BI dapat merekomendasikan kelompok agar perbankan lainnya dapat mengadakan studi kelayakan sehingga keompok yang telah memenuhi syarat dapat dibantu dari segi permodalan.

Acara kordinasi dan pemetaan ini bertujuan untuk menyerap masukan dari pembudidaya, kemudian disampaikan ke pimpinan, di buat bagaimana pola program yang sesuai apakah berupa demplot (Film project) selama 1 tahun atau berupa cluster yang berlangsung selama 4-5 tahun terdiri dari pembuatan sarana produksi,  pelatihan cara budidaya dan teknologinya, pencatatan keuangan, hingga pemasaran .

Kendala permodalan

Ada beberapa bank menawarkan pinjaman misalnya dari bank kalteng dan kementrian namun belum ada kelanjuan.

Dari segi teknis dapat dipersiapkan apabila ada modal, terlebih apabila pinjaman dari bank kadang selain modal diberikan pula teknisi budidaya untuk melakukan pendampingan.

Banyak warga yang ingin melakukan usaha budidaya namun terkendala di modal misalkan di pakan. Di sukamara sendiri usaha budidaya vaname pada tahun 2020 mulai dengan 2 RTP, berkembang menjadi 8 rtp pada 2021 dan rencananya tambahan 2 RTP lagi termasuk program shrimp estate dari provinsi seluas 40 ha.

 

Penulis

Yunita Dwi Astuti, S.Pi

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi

Post a Comment for "Rapat Koordinasi dan Survei Pemetaan Potensi Budidaya Udang Vaname di Kabupaten Sukamara"