Pengendalian Residu Antibiotik

 


Referensi ELISA

https://id.wikipedia.org/wiki/ELISA

 

*BIDANG RESIDU

Analisa CAP, AOZ, AMOZ, SEM, AHD, Dimetridazole, Oksitetrasiklin, Melamin, Aflatoksin

 

Penggunaan antibiotika di bidang perikanan khususnya budidaya telah dilarang oleh pemerintah dan internasional karena dapat menimbulkan masalah kesehatan akibat residu antibiotika yang terkandung dalam produk perikanan. Sehingga ditetapkan suatu persyaratan oleh pasar internasional terhadap produk-produk perikanan yang akan diekspor yakni wajib dilengkapi dengan Sertifikat Kesehatan (Health Certificate. Produk yang diujikan sangat bervariasi, antara lain komoditas udang, ikan, katak, kepiting, kerang dan produk kering lainnya seperti kerupuk, teripang kering, ikan kering dan telur ikan. Pengujian dilakukan secara  kimiawi yang terdiri dari terdiri dari beberapa jenis pengujian antara lain, pengujian kadar air, kadar garam, logam-logam berat (merkuri (Hg), timbal (Pb), dan tembaga (Cd), malachite green, histamin, protein, dan antibiotika.

 

 jenis antibiotika yang diujikan antara lain, kloramfenikol, nitrofuran (AOZ, AMOZ), tetrasiklin dan derivatnya (oksitetrasiklin dan klortetrasiklin). Pengujian antibiotika tersebut dilakukan dengan dua metode yang berbeda yaitu Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) menggunakan detector MSMS. Keduanya bisa digunakan  untuk menguji kloramfenikol, nitrofuran (AOZ, AMOZ, AHD,SEM) dan tetracycline (DCT,TC,OTC,CTC), Dari pengujian residu antibiotika (kloramfenikol, nitrofuran, tetrasiklin dan derivatnya) yang telah dilakukan terhadap produk-produk perikanan yang akan diekspor, diperoleh hasil bahwa produk perikanan tersebut layak mendapatkan Sertifikat Kesehatan dan dapat diekspor karena kandungan residu antibiotikanya di bawah batas maksimum yang ditetapkan yaitu 0.3 µg/kg untuk kloramfenikol, 1 µg/kg untuk nitrofuran (AOZ, AMOZ,SEM,AHD) dan 100 µg/kg untuk tetrasiklin dan derivatnya (DCT,TC,OTC,CTC).

 

Pengujian Nitrofuran dapat dilakukan dengan LCMSMS sebagai derivatnya karena massa dari senyawa golongan nitrofuran kecil sehingga harus diderivat dengan 2-NBA menjadi 2-NP. Untuk klorampenikol dapat diukur dengan LCMSMS menggunakan internal standar CAP-d5. sementara tetrasiklin group bisa diukur menggunakan HPLC atau dengan LCMSMS.

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi

 

Daftar Pustaka

Residu Antibiotik di Produk Perikanan. 2021. Diakses pada tanggal 14 November 2021 pada http://zaidanalrazi.blogspot.com/2012/04/residu-antibiotik-di-produk-perikanan.html

Post a Comment for "Pengendalian Residu Antibiotik"