1. Klasifikasi
-
Kingdom: Plantae
-
Divisi: Angiospermae
-
Kelas: Monokotil
-
Ordo: Alismatales
-
Famili: Hydrocharitaceae
-
Genus: Thalassia
-
Spesies: Thalassia hemprichii
2. Morfologi
-
Batang & Rizom:
Thalassia hemprichii memiliki rizom merayap yang tebal dan berkayu, yang tumbuh di bawah substrat pasir atau lumpur. Rizom ini memiliki nodus yang menghasilkan tunas dan akar serabut. -
Daun:
-
Berbentuk bulat memanjang dengan ujung tumpul.
-
Warna hijau terang hingga hijau gelap, dengan panjang sekitar 10–30 cm dan lebar 5–10 mm.
-
Tumbuh tegak dari rizom dengan beberapa daun dalam satu rumpun.
-
Memiliki garis-garis melintang dan sering kali menunjukkan bintik-bintik coklat karena epifit yang menempel.
-
-
Akar:
-
Berbentuk serabut dan tumbuh dari rizom.
-
Berfungsi untuk menstabilkan tanaman di dasar perairan serta menyerap nutrisi dari substrat.
-
-
Bunga:
-
Memiliki bunga uniseksual yang tumbuh di dasar air.
-
Penyerbukan terjadi melalui mekanisme hidrogami (dibantu oleh air).
-
Sistem reproduksi bisa secara seksual (melalui biji) maupun vegetatif (melalui rizom).
-
3. Habitat
-
Perairan:
-
Tumbuh di perairan dangkal tropis dengan sinar matahari yang cukup.
-
Umumnya ditemukan di kedalaman 0,5–10 meter, tetapi bisa lebih dalam di perairan yang jernih.
-
-
Substrat:
-
Lebih menyukai substrat pasir, lumpur, atau campuran keduanya.
-
Bisa ditemukan di sekitar terumbu karang, laguna, atau daerah pesisir dengan arus sedang.
-
-
Sebaran:
-
Thalassia hemprichii tersebar luas di perairan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia, Filipina, Australia, hingga Samudra Hindia.
-
Banyak ditemukan di ekosistem lamun di daerah pesisir Indonesia.
-
4. Peran Ekologis
-
Menstabilkan substrat dasar laut dan mencegah erosi.
-
Menjadi habitat bagi berbagai organisme laut, seperti ikan kecil, kepiting, udang, dan moluska.
-
Berperan dalam siklus karbon dan meningkatkan kualitas air dengan menyerap nutrisi berlebih.
-
Sumber makanan bagi beberapa spesies laut, seperti dugong dan penyu hijau (Chelonia mydas).
5. Ancaman & Konservasi
-
Ancaman:
-
Perusakan habitat akibat reklamasi, polusi, dan penangkapan ikan yang merusak.
-
Peningkatan suhu laut dan perubahan lingkungan akibat perubahan iklim.
-
Aktivitas manusia seperti pembangunan pantai dan pemanenan lamun secara berlebihan.
-
-
Upaya Konservasi:
-
Pelestarian ekosistem lamun melalui perlindungan kawasan pesisir.
-
Rehabilitasi padang lamun dengan transplantasi lamun di beberapa lokasi yang mengalami degradasi.
-
Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya lamun bagi ekosistem laut.
-
6. Kesimpulan
Thalassia hemprichii merupakan salah satu spesies lamun yang penting dalam ekosistem laut, terutama di perairan tropis Indonesia. Dengan peranannya sebagai penyedia habitat, penstabil substrat, dan sumber makanan bagi biota laut, perlindungan terhadap lamun ini menjadi sangat penting untuk keberlanjutan ekosistem pesisir.
Post a Comment for "Lamun Daun Bulat (Thalassia hemprichii): Klasifikasi, Morfologi, Habitat"