Imunogenitas Ikan; Sistem Imun Spesifik dan Sistem Imun Non-Spesifik



Sistem Imun Spesifik

Ikan merupakan rantai penghubung antara invertebrata dan vertebrata tingkat tinggi. Meskipun sistem imun belum selengkap pada vertebrata tinggi tetapi jauh lebih berkembang dibandingkan sistem imun pada invertebrata (Irianto 2005). Ikan memiliki kemampuan respon imun humoral dan yang diperantai sel (cell mediated immune respon). Pada ikan sudah mulai terdapat respon imun spesifik terhadap antigen (immunoglobulin). Organ limfoid (organ yang merespon antigen) serta myeloid (organ penghasil darah) menjadi satu, yaitu pada ginjal untuk teleostei (Maswan, 2009).

 

Sistem pertahanan alami menjalankan perlindungan secara umum terhadap invasi flora normal, kolonisasi, infeksi dan penyakit infeksi yang disebabkan oleh patogen. Sistem imun alami merupakan sistem pertahanan yang bersifat non spesifik, respon ini meliputi barrier mekanik dan kimiawi (mukus, kulit, sisik, dan insang) dan pertahanan seluler (sel makrofag, leukosit seperti monosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil). Mukus ikan yang terdapat di permukaan tubuh, insang dan  juga terdapat pada lapisan mukosa usus berperan sebagai pemerangkap patogen secara mekanik dan eliminasi patogen secara kimiawi dengan lisosim dan enzim proteolitik lainnya (Irianto, 2005).

 

Sistem Imun Non-Spesifik

Sel darah putih (leukosit) ikan merupakan bagainan dari sistim pertahanan tubuh yang bersifat non spesifik.Leukosit ikan terdiri dari granulosit dan agranulosit. Granulosit tediri dari limfosit, monosit dan trombosit, sedangakan agranulosit tediri dari basofil, netrofil dan eosinofil. Sistem pertahanan non spesifik pada ikan, meliputi barrier mekanik dan kimiawi (mukus, kulit, sisik dan insang) serta respon imun seluler yang melibatkan sel-sel yang mampu memfagosit (monosit atau makrofag, dan kelompok granulosit) (Almendras dan Catap, 2002).

 

Menurut Ellis (2001), pertahanan non spesifik merupakan pertahanan tubuh terdepan, bereaksi cepat atau langsung dalam menghadapi serangan berbagai mikroorgnisme patogen (antigen). Sistem pertahanan non spesifik membutuhkan waktu untuk mengenal antigen terlebih dahulu sebelum dapat memeberikan responnya. Jadi pertahanan spesifik merupakan pertahanan lapis kedua, namun sangat spesifik tehadap antigen. Sistem imun non spesifik ikan di dukung dua komponen utama yaitu respon seluler dan respon humoral (Shoemaker, et al., 2001).

 

Penulis

Mia Surantika Devi

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2014

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015

 

Daftar Pustaka

Irianto, A., Hernayanti, N. Iriyanti. 2005. Pengaruh suplementasi probiotik A3-51 terhadap derajat imunitas Orechromis niloticus didasarkan pada angka kuman pada ginjal setelah uji tantang dengan Aeromonas hydrophila dan Aeromonas achromogenes. Jurnal Perikanan. 8(2): 144-152.

Post a Comment for "Imunogenitas Ikan; Sistem Imun Spesifik dan Sistem Imun Non-Spesifik"