Hubungan Interaksi Antar Organisme dalam Ekologi Perairan (Ekologi Perairan)

 


Menurut Radiarta (2013), plankton (fitoplankton dan zooplankton) mempunyai peran yang sangat besar dalam ekosistem perairan, karena sebagai sumber makanan bagi hewan perairan lainnya. Distribusi fitoplankton dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya dalam perairan atau tersebar dalam zona eufotik. Kemampuan membentuk zat organik dari zat anorganik dalam perairan menjadikan fitoplankton dikenal sebagai produsen primer.

 

Menurut Putri dan Sari (2015), fitoplankton merupakan salah satu biota yang sensitif akan perubahan karakteristik perairan. Sensifitas fitoplankton sering dijadikan indikator terhadap kondisi ekologis suatu perairan. Komposisi dan kelimpahan fitoplankton pada suatu perairan sangat bergantung kepada ketersediaan unsur hara. Selain itu intensitas cahaya, suhu, kecerahan, pH, dan gas-gas terlarut juga mempengaruhi keberadaan fitoplankton. Oleh karena itu, ketersediaan zat hara dan faktor lingkungan diduga berkorelasi dengan kelimpahan dan struktur komunitas fitoplankton.     

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015

 

Daftar Pustaka

Radiarta, I. N. 2013. Hubungan  antara distribusi fitoplankton dengan kualitas perairan di selat Alas, kabupaten Sumbawa, Nusa  Tenggara Barat. Jurnal Bumi Lestari. 13(2): 234-243.

Radiarta, I. N. 2013. Hubungan antara distribusi fitoplankton dengan kualitas perairan di selat alas, kabupaten sumbawa, nusa tenggara barat. Jurnal Bumi Lestari. 13(2): 234-243.

Post a Comment for "Hubungan Interaksi Antar Organisme dalam Ekologi Perairan (Ekologi Perairan)"