Ikan Bawal Putih; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll



Ikan Bawal Putih bukan merupakan ikan asli Indonesia karena asal ikan ini dari negeri Samba, Brazil. Ikan Bawal banyak terdapat di Lautan Hindia selain terdapat juga di Afrika, Malaysia dan Jepang. Ikan Bawal hidup dan berenang secara bergerombol. Bawal sering juga ditemukan beriringan dengan udang di dasar laut.

KLASIFIKASI IKAN BAWAL PUTIH

Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Actinopterygii
Ordo
: Perciformes
Famili
: Bramidae
Genus
: Pampus
Spesies
: Pampus argenteu

MORFOLOGI IKAN BAWAL PUTIH

Bila klasifikasi ikan bawal sudah diketahui, hal kedua yang perlu diketahui adalah morfologi. Dari arah samping tubuh bawal tampak membulat ( oval ) dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2 : 1. Bila dipotong secara vertikal, bawal memiliki bentuk tubuh pipih (compresed) dengan perbandingan antara tinggi dan lebar tubuh 4 : 1. Bentuk tubuh seperti ini menandakan gerakan ikan bawal tidak cepat seperti ikan lele atau grass carp, tetapi lambat seperti ikan gurame dan tambakan. Sisiknya kecil berbentuk ctenoid, dimana setengah bagian sisik belakang menutupi sisik bagian depan. Warna tubuh bagian atas abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah berwarna putih. Pada bawal dewasa, bagian tepi sirip perut, sirip anus, dan bagian bawah sirip ekor berwarna merah. Warna merah ini merupakan ciri khusus bawal sehingga oleh orang Inggris dan Amerika disebut red bally pacu.

Dibanding dengan badannya, bawal memiliki kepala kecil dengan mulut terletak di ujung kepala, tetapi agak sedikit ke atas. Matanya kecil dengan lingkaran berbentuk seperti cincin. Rahangnya pendek dan kuat serta memiliki gigi seri yang tajam.

Bawal memiliki 5 buah sirip (pinnae), yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip punggung tinggi kecil dengan sebuah jari-jari agak keras, tetapi tidak tajam, sedangkan jari-jari lainnya lemah. Berbeda dengan sirip punggung bawal laut yang agak panjang, letak sirip ini pada bawal air tawar agak ke belakang. Sirip dada, sirip perut, dan sirip anus kecil dan jari-jarinya lemah. Demikian pula dengan sirip ekor, jari-jarinya lemah, tetapi berbentuk cagak.

HABITAT IKAN BAWAL PUTIH

Sama seperti ikan lainnya, bawal pun menghendaki lingkungan yang baik dan sesuai untuk hidupnya. Untuk mengetahuinya, dilakukan pengamatan di habitat aslinya. Di Brazil, bawal banyak ditemukan di sungai Amazon dan sering juga ditemukan di sungai Orinoko, Venezuela. Hidupnya bergerombol di daerah yang aliran sungainya deras, tetapi ditemukan pula di daerah yang aliran sungainya tenang, terutama saat benih. Untuk menciptakan lingkungan yang baik bagi bawal ada banyak hal yang harus diperhatikan, terutama dalam memilih lahan usaha, di antaranya ketinggian tempat, jenis tanah, dan air.

TINGKAH LAKU IKAN BAWAL PUTIH

Setiap ikan mempunyai kebiasaan makan yang berbeda. Ada tiga golongan ikan berdasarkan kebiasaan makan yaitu ikan yang biasanya makan di dasar perairan, di tengah, dan di permukaan. Apabila dilihat dari jenis makanannya, ikan digolongkan dalam tiga golongan pula, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), dan omnivora (pemakan segala).

Hasil penelitian menunjukkan, bahwa bawal tergolong omnivora. Meskipun tergolong omnivora, ternyata pada masa kecilnya (larva), bawal lebih bersifat karnivora. Jenis hewan yang paling disukai adalah crustacea, cladocera, copepoda, dan ostracoda.

Pada umur dua hari setelah menetas, mulut larva mulai terbuka, tetapi belum bisa menerima makanan dari luar tubuh, makanannya masih dari kuning telurnya. Umur empat hari, kuning yang diserap oleh tubuh sudah habis dan pada saat itulah larva mulai mengonsumsi makanan dari luar. Apabila diamati kebiasaan makannya, bawal tergolong ikan yang lebih suka makan di bagian tengah perairan. Dengan kata lain, bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder).

REPRODUKSI IKAN BAWAL PUTIH
Membedakan bawal jantan dan betina pada saat masih kecil memang sulit. Beberapa tanda yang bisa dilihat adalah bawal betina memiliki tubuh yang lebih gemuk, sedangkan bawal jantan selain lebih langsing, warna merah pada perutnya lebih menyala. Apabila sudah matang gonade, perut betina akan terlihat gendut dan gerakannya lamban. Adapun bawal jantan selain agresif juga akan mengeluarkan cairan berwarna putih susu bila dipijat ke arah anus.

Seperti ikan lainnya, bawal pun biasanya memijah pada awal dan selama musim hujan. Di Brazil dan Venezuela, kejadian itu terjadi pada bulan Juni dan Juli. Adapun di negara-negara lainnya, bawal dapat mengikuti musim yang ada, misalnya di Indonesia kematangan gonad bawal terjadi pada bulan Oktober sampai April.

Sebelum musim pemijahan tiba, induk yang sudah matang akan mencari tempat yang cocok untuk melakukan pemijahan. Daerah yang paling disukai adalah hulu sungai yang biasanya pada musim kemarau kering, sedangkan pada musim hujan tergenang. Daerah yang seperti ini memberikan rangsangan dalam memijah.

Saat pemijahan berlangsung, induk jantan akan mengejar induk betina. Induk betina kerap kali akan membalas dengan cara menempelkan perut ke kepala induk jantan. Apabila telah sampai puncaknya, induk betina akan mengeluarkan telur dan induk jantan akan mengeluarkan sperma. Telur yang telah keluar akan dibuahi dalam air (di luar tubuh).

PENULIS

Habibati Wirdaningsih
FPIK Universitas Brawijaya

EDITOR

Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya

Post a Comment for "Ikan Bawal Putih; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"