Kepiting Laba-Laba Berduri, Kepiting Laba-Laba Eropa, Kepiting Laba-Laba Spinous, Kepiting Duri, Atau Kepiting Berduri (Maja Squinado); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll



Maja squinado (kepiting laba-laba Eropa, kepiting laba-laba berduri atau kepiting laba-laba spinous) adalah spesies kepiting migrasi yang ditemukan di Atlantik timur laut dan Laut Mediterania (Wikipedia, 2020). Sebuah tinjauan terhadap kompleks spesies di sekitar M. squinado mampu membedakan antara spesimen dari Laut Mediterania dan yang dari Atlantik, dan menyimpulkan bahwa spesimen Atlantik adalah spesies terpisah, yang disebut Maja brachydactyla Balss, 1922. Squinado julukan spesifik berasal dari nama Provençal untuk spesies - squinado, esquinade, esquinado atau esquinadoun - yang direkam oleh Rondelet pada awal 1554 (Wikipedia, 2020).

KLASIFIKASI KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Kingdom : Animalia
Superphylum : Panarthropoda
Phylum : Arthropoda
Subphylum : Pancrustacea
Infraphylum : Crustaceomorpha
Superclass : Crustacea
Class : Malacostraca
Subclass : Eumalacostraca
Superorder : Eucarida
Order : Decapoda
Suborder : Pleocyemata
Infraorder : Brachyura
Superfamily : Majoidea
Family : Majidae
Genus : Maja
Species : M. Squinado
Binmial name : Maja Squinado

MORFOLOGI KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Kepiting Laba-Laba Berduri, Kepiting Laba-Laba Eropa, Atau Kepiting Laba-Laba Spinous (Maja squinado) adalah spesies dari kelas malacostraca. Morfologi spesies kelas malacostraca memiliki ekssoskeleton yang keras untuk melindungi tubuhnya.tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu kaput dan toraks yang menyatu membentuk sefalotoraks, serta abdomen. Dibagian sefalotoraks dilindungi oleh eksoskeleton yang keras berupa karapaks.karapaks memiliki duri di ujung anterior yang disebut rostrum. Di dekat rostrum terdapar mata faset ( majemuk) yang bertangkai. Pada kaput sefalotoraks merupakan penyatuan lima segmen.dibagian kaput terdapat sepasang antenula, sepasang antena, dan tiga pasang bagian mulut.antenula berfungsi sebagai alat peraba, sedangkan antena sebagai alat keseimbangan tubuh.tiga pasang mulut terdiri dari sepasang mandibula dan dua pasang maksila. Pada bagian toraks terdiri dari delapan segmen, terdapat tiga pasang maksiliped, sepasang seliped, dan empat pasang kaki jalan (periopod).

CIRI-CIRI KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Kepiting duri atau Maja squinado adalah spesies dari kelas Malacostraca. Reproduksi dan perkembangan decapoda adalah dioecious, terjadi kopulasi, beberapa jenis membentuk spermatofora dan betina mempunyai seminal receptacle. Sepasang testis atau ovari terletak dalam  thorax, dan memanjang sampai bagian anterior abdomen. Banyak decapoda memperlihatkan perbedaan jenis jantan dan betina, misalnya hewan jantan lebih kecil daripada yang betina, atau salah satu capit pada jantan besar sekali sedangkan pada betina capitnya kecil, atau jantan mempunyai warna lebih indah.

REPRODUKSI KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Alat reproduksi kepiting  jantan dan betina dapat dibedakan dengan mengamati alat kelamin yang terdapat dibagian perut. Pada bagian perut jantan umumnya terdapat organ kelamin berbentuk segi tiga yang sempit dan dapat meruncing di bagian depan. Organ kelamin betina berbentuk segitiga yang relatif lebar dan di bagian depan agak tumpul. Kepiting jantan dan betina dibedakan oleh ruas abdomennya. Ruas abdomen kepiting jantan berbentuk segitiga, sedangkan pada kepiting betina berbentuk agak membulat dan lebih lebar. Dan perkawinan terjadi di saat suhu air mulai naik, biasanya betina akan mengeluarkan cairan kimiawi perangsang, yaitu pheromone kedalam air untuk menarik perhatian kepiting jantan, setelah jantan berhasil terpikat maka kepiting jantan akan naik ke atas karapas kepiting betina untuk berganti kulit (molting), selama kepiting betina molting maka kepiting jantan akan melindungi kepiting betina selama 2-4 hari sampai cangkang terlepas, kepiting jantan akan membalikkan tubuh kepiting betina untuk melakukan kopulasi / perkawinan. Biasanya,kopulasi berlangsung 7-12 jam dan hanya akan terjadi jika karapas kepiting betina dalam ke adan lunak. spermatofor kepiting jantan akan di simpan di dalam supermateka kepiting betina sampai telur siap di buahi.telur di dalam tubuh kepiting betina yang suda matang akan turun ke oviduk dan akan di buahi oleh sperma. Proses fertilisasi kepiting  tidak halnya seperti udang yang hanya terjadi pada malam hari ( kondisi gelap ). Kepiting  juga dapat melakukan perkawinan/pemijahan pada siang hari.

Pada beberapa jenis penaeid yang tidak mengerami telur dan udang. Sergestes, telur menetas menjadi larva nauplius, metanauplius atau protozoea. Namun pada kebanyakan decapoda laut, telur menetas menjadi protozoea atau zoea. Tergantung habitatnya, reproduksi dan daur hidup decapoda sangat beraneka ragam. Berikut ini disajikan reproduksi daur hidup beberapa jenis decapoda yang banyak dikenal. Jenis udang dari famili Penaeidae dalam daur hidupnya melakukan migrasi. Udang dewasa bertelur di laut. Telur dilepas ke air dan menjadi larva nauplius yang hidup sebagai plankton dan akan menuju tepi pantai. Dalam perjalanannya menuju tepi pantai, nauplius mengalami metamorfosa menjadi protozoea, zoea, mysis dan post larva. Pada musim tertentu, udang stadia mysis atau post larva dalam jumlah sangat banyak bersama air pasang memasuki muara sungai, hutan bakau dan tambak ikan atau tambak udang melalui pintu tambak. Daerah tersebutmerupakan nursery ground bagi anak udang sampai  stadia juvenil. Pada akhir stadia juvenil atau menjelang dewasa, udang akan kembali ke laut untuk bertelur. Udang galah, Macrobrachium rosenbergii  dewasa mengerami telur pada pleopod. Sebelum telur menetas, udang betina akan pergi ke muara sungai, tepi pantai dan perairan payau. Telur menetas menjadi larva stadium mysis di air tawar atau air payau. Bila dalam waktu 4-5 hari mysis tidak mencapai air payau, akan mati. Muara sungai, tepi pantai dan perairan payau merupakan daerah pembesaran (nursey ground) bagi mysis yang planktonik sampai mencapai stadium juvenil yang bersifat benthik. Stadium juvenil akan melakukan migrasike hulu sungai, ke air tawar dan tinggal di perairan tawar sampai dewasa. Udang galah disebut juga giant river prawn. Jantan mencapai panjang 25 cm dan betina 15 cm. Banyak terdapat di daerah tropis dan subtropis di wilayah Indo Pasifik. Bentuk zoea kepiting mudah dikenal karena mempunyai duri rostrum yang sangat panjang dan adakalanya terdapat sepasang duri lateral pada tepi posterior karapas. Larva zoea sebanyak 4 instar kemudian menjadi larva megapola yang mempunyai karapas lebar dan 5 pasang apendik thorax tetapi tidak mempunyai  duri panjang. Stadia zoea menjadi megapola berenang bebas sebagai plankton,  kemudian megapola akan turun ke dasar perairan dan berganti kulit menjadi  kepiting muda dengan bentuk karapas lebih besar dan abdomen melipat kebawah  thorax, dan menjadi benthos sperti yang dewasa.

FISIOLOGI KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Pencernaan adalah proses penyederhanaan makanan melaului cara fisik dan kimia, sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus, kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui sistem peredaran darah.

Jenis pakan yang di konsumsi kepiting dapat berupah artemia, ikan rucah, daging kerang-kerangan, hancuran daging siput, dan lumut. Pemberian pakan tergantung pada ukuran kepiting, bila masih larva biasanya Brachionus plicatilis, Tetracelmis chuii dan Naupli artemia. Kepiting juga bersifat kanibalisme biasanya dia akan menyarang kepiting lain yang sedang dalam kondisih lemah atau ganti kulit (molting).

Alat pencernaan terbagi menjadi tiga, tembolok, lambung otot, lambung kelenjar. Didalam perut kepiting terdapat gigi kalsium yang teratur berderet secara longitudinal, selain gigi kalsium juga terdapat gastrolik yang berfungsi mengeraskan rangka luar (eksoskeleton) setelah terjadi eksdisis (penegelupasan kulit). Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus. Hati (hepar) terletak di dekat lambung. Sisa-sisa metabolisme tubuh diekskresikan lewat kelenjar hijau.

Sistem sirkulasi adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim, zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan anti bodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus, kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh. Sistem peredaran darah pada kepiting disebut peredaran darah terbuka karena beredar tanpa melelui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.

Kepiting  bernapas umumnya dengan insang, kecuali yang bertubuh sangat kecil dengan seluruh permukaan tubuhnya dan memiliki sebuah jantung untuk memompa darah. Mekanisme pernafasan : Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi secara difusi ketika air dari kepiting yang masuk melalui mulut, terdorong ke arah daerah insang. O2 yang banyak dikandung di dalam air akan diikat oleh hemosianin, sedangkan CO2 yang dikandung di dalam darah akan dikeluarkan ke perairan. Darah yang sudah banyak mengandung O2 kemudian diedarkan kembali ke seluruh organ tubuh dan seterusnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan O2 pada kepiting  : (1) Ukuran dan umur (stadia hidup), (2) Aktivitas kepiting, (3) Jenis kelamin, (4) Stadia reproduksi.

Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi). Perubahan lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat), saraf akan merangsang kelenjar endokrin agar hormon dikirim ketempat yang di tuju untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan agar merangsang organ yang teleh di tentukan dan aktivitas metabolisme jaringan-jaringan. Sistem saraf terdiri dari system saraf tangga tali pada system sarafnya terjadi pengumpulan dan penyatuan gangliondan dari pasangan-pasangan gangflion dan dari pasangan ganglion keluar saraf yang menuju ketepi alat indra berupa sepasang mata majemuk ( faset ) bertangkai yang berkembang dengan baik.

TINGKAH LAKU KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Pergantian Kulit (Molting). Pada peristiwa pergantian kulit ini, proses biokimia yang terjadi, yaitu pengeluaran (ekskresi) dan penyerapan (absorbsi) kalsium dari tubuh hewan. Kulit baru yang terbentuk berwarna pucat dan setelah 2-3 hari kemudian barulah warna semula kembali, sebabnya adalah berubahnya kualitas air ataupun karena makanan serta proses pengeluaran zat tertentu di tubuh udang (Romimohtarto dan Juwana, 2007).

Udang termasuk golongan omnivore ataupun pemakan segalanya. Beberapa sumber pakan udang antara lain udang kecil (rebon), fitoplankton, copepoda, polichaeta, larva kerang dan lumut. Untuk mendeteksi sumber pakan, udang berenang menggunakan kaki jalan yang memiliki capit. Makanan ditangkap dengan capit kaki jalan (periopod) dan masukkan kebagian mulut. Bagian makan yang kecil ditempatkan langsung disuatu tempat didalam mulut sementara bagian makanan yang besar dibawa kedalam mulut oleh maxilliped atau alat-alat pembantu rahang (Fast dan Lester, 1992).

Migrasi umumnya terjadi di musim gugur, dengan beberapa kepiting yang mencakup lebih dari 160 km dalam delapan bulan. Semua kepiting rentan terhadap predasi ketika merumput, dan M. squinado menjadi suka berteman pada waktu itu, mungkin untuk pertahanan terhadap predator. Betina dapat menghasilkan hingga empat induk per tahun. Squinado Maja telah didokumentasikan untuk memakan makroalga dan benthic lazim. Dari sebuah penelitian tahun 1992 yang dilakukan pada squinado Maja di Galicia, rumput laut Laminariaceae, Corallina spp., Moluska, gastropoda Bittium sp., Trochiidae, bivalvia Mytilus sp., Echinodermata, dan yang lainnya diamati sebagai bagian dari makanan spesies tertentu ini (Wikipedia, 2020).

HABITAT KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
Kepiting laba-laba, squinado Maja (Decapoda, Majidae) (baru-baru ini dibagi menjadi squinado Maja (Herbst, 1788), menghuni pantai Mediterania, dan Maja brachydactyla Balss, 1922, dalam Pantai Atlantik Eropa (Neumann, 1996)), adalah a spesies yang hidup di kedalaman mulai dari subtidal tingkat ke lebih dari 150 m (González-Gurriarán et.al., data yang tidak dipublikasikan). Ada bukti kuat bahwa pemisahan spasial ada di antara remaja dan orang dewasa; perbedaan habitat ini bervariasi sesuai dengan musim (Corgos et al., 2002). Dalam Ría da Coruña (N-W Spanyol), remaja (karapas) Panjang <120-140 mm) mendiami perairan dangkal yang ditandai oleh campuran keras dan lunak pantat Satu atau dua bulan setelah terminal mabung yang terjadi di tahun kedua mereka, melalui dimana mereka mencapai kedewasaan, wanita memulai pematangan gonad (González-Gurriarán et al., 1998). Beberapa perubahan perilaku juga didefinisikan dalam periode ini, mengarah ke pergerakan migrasi ke perairan yang lebih dalam (Latrouite dan Le Foll, 1989; González-Gurrirán dan Freire, 1994; Hines et al., 1995). Orang dewasa mendiami daerah-daerah yang dalam di mana mereka berada target perikanan tanglenet (GonzálezGurriarán et al., 1993; González-Gurriarán dan Freire, 1994). Pergerakan dan penggunaan habitat ini spesies sangat penting untuk perikanan, mengingat bahwa tangkapan berhubungan langsung dengan kegiatan ritme dan migrasi. Meski banyak penelitian telah dilakukan menganalisis gerakan migrasi menggunakan metode mark-recapture (Camus, 1983; Kergariou, 1976; Le Foll, 1993; GonzálezGurriarán et al., 2002), sedikit informasi yang tersedia tentang aktivitas hewan di pesisir dangkal daerah di bulan-bulan sebelum migrasi (GonzálezGurriarán dan Freire, 1994). Dalam (C. Bernárdez*, E.González-Gurriarán, B. García-Calvo, A. Corgos, & J. Freire., 2005).

MANFAAT KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO)
M. squinado adalah subjek perikanan komersial, dengan lebih dari 5.000 ton ditangkap setiap tahun, lebih dari 70% darinya berada di lepas pantai Prancis, lebih dari 10% di lepas pantai Britania Raya, 6% dari Kepulauan Channel, 3% dari masing-masing dari Spanyol dan Irlandia, 2% dari Kroasia, 1% dari Portugal, dan sisanya berasal dari Montenegro, Denmark dan Maroko, meskipun angka produksi resmi terbuka untuk diragukan. Uni Eropa menerapkan ukuran pendaratan minimum 120 mm untuk M. squinado, dan beberapa negara memiliki peraturan lain, seperti larangan pendaratan betina pengangkut telur di Spanyol dan musim tertutup di Prancis dan Kepulauan Channel. (Wikipedia, 2020).

PERAN KEPITING LABA-LABA BERDURI, KEPITING LABA-LABA EROPA, KEPITING LABA-LABA SPINOUS, KEPITING DURI, ATAU KEPITING BERDURI (MAJA SQUINADO) DI PERAIRAN
Kepiting duri atau Maja squinado adalah spesies dari kelas Malacostraca. Peran kepiting sebagai benthos adalah indikator perairan karena habitat hidupnya yang relatif tetap. Keanekaragaman bentos dapat menunjukkan kondisi lingkungan perairan yang tercemar karena adanya aktivitas manusia. Perubahan kualitas ekosistem perairan dan substrat akan mempengaruhi kelimpahan dan keanekaragaman kepiting serta biota lainnya (Sembiring 2008; Purnami et al.2010; Worm et al. 2012).

Selain sebagai bentos, kepiting juga merupakan biota yang berperan sebagai spesies kunci (keystone species) dialam. Spesies kunci adalah spesies yang keberadaannya memberikan dampak pada keanekaragaman biota lain dan kepunahannya akan menyebabkan kepunahan biota lain (Menge dan Freidenburg 2001).

Salah satu peranan kepiting sebagai spesies kunci adalah aktivitas makannya yang melibatkan biota lain. Seperti kepiting Grapsidae dan Portunidae ( Scylla serrata) yang berperan sebagai pengurai serasah mangrove untuk sebagian dimakan dan dicabik - cabik.

PENULIS
Apriliyanto Sidiq
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

DAFTAR PUSTAKA
Ajis.2012.FisiologiKepiting(Online).http://paj89.blogspot.co.id/2012/09/fisiologi-kepiting.html / Diakses pada 3 November 2015.
Anggraeni, Pipit. Elvidasari, Dewi. dan Pratiwi, Rianta. 2016. Sebaran kepiting (Brachyura) di Pulau Tikus, Gugusan Pulau Pari, KepulauanSeribu.(Online).1(2):213221.http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M0102/M010208.pdf / Diakses pada 3 November 2015
Arif, Dharma.2009.Kustacea.(Online).http://blog.sivitas.lipi.go.id./Diakses pada tanggal 5 November 2015.
Brotowidjoyo, M.D. 1994. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga
C. Bernárdez*, E.González-Gurriarán, B. García-Calvo, A. Corgos, & J. Freire. 2005. Movements of juvenile and adult spider crab (Maja squinado) in the Ría da Coruña (N-W Spain). Aquatic telemetry: advances and applications. Proceedings of the Fifth Conference on Fish Telemetry held in Europe. Ustica, Italy, 9-13 June 2003.Halaman 133-139
Didi.2010.TESIS1(Online).http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21091/4/Chapter%20II.pdf ./ Diakses pada tanggal 3 November 2015
https://en.wikipedia.org/wiki/Maja_squinado
Zipcodezoo.2015(Online).http://zipcodezoo.com/index.phptitle=Maja_squinado&redirect=no / Diakses pada 3 November 2015

Post a Comment for "Kepiting Laba-Laba Berduri, Kepiting Laba-Laba Eropa, Kepiting Laba-Laba Spinous, Kepiting Duri, Atau Kepiting Berduri (Maja Squinado); Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"