White Spot Syndrome Virus (WSSV): Klasifikasi, Morfologi, Habitat



1. Klasifikasi

White Spot Syndrome Virus (WSSV) adalah virus DNA yang sangat patogen terhadap udang dan menyebabkan penyakit White Spot Syndrome (WSS). Berikut adalah klasifikasinya:

  • Kingdom: Virus

  • Order: Unassigned (Belum diklasifikasikan dalam ordo tertentu)

  • Family: Nimaviridae

  • Genus: Whispovirus

  • Species: White Spot Syndrome Virus (WSSV)

2. Morfologi

  • Berbentuk batang atau oval memanjang.

  • Berukuran sekitar 70–150 nm (diameter) x 250–380 nm (panjang).

  • Memiliki lapisan selubung (envelope) yang melindungi genomnya.

  • Mengandung DNA berpilin ganda (dsDNA) sebagai materi genetiknya.

  • Memiliki struktur kapsid yang terdiri dari protein spesifik, termasuk VP28 yang berperan dalam infeksi.

3. Habitat

  • Menginfeksi berbagai spesies udang penaeid, terutama udang vaname (Litopenaeus vannamei), udang windu (Penaeus monodon), dan beberapa krustasea lainnya.

  • Banyak ditemukan di perairan tambak, hatchery, serta lingkungan perairan payau dan laut di berbagai wilayah tropis dan subtropis.

  • Menyebar melalui air, pakan yang terkontaminasi, kanibalisme antar udang, serta organisme vektor seperti serangga akuatik dan moluska.

  • Menginfeksi jaringan epidermis, insang, hepatopankreas, dan sistem limfatik, menyebabkan gejala seperti bintik putih pada karapas, perubahan warna tubuh, lesi nekrotik, serta kematian mendadak.

  • Virus ini dapat berkembang optimal pada suhu 18–30°C, dengan infeksi lebih cepat terjadi di lingkungan yang stres atau memiliki perubahan suhu dan kualitas air yang buruk.

WSSV adalah salah satu virus paling merusak dalam budidaya udang, dengan tingkat kematian mencapai 100% dalam waktu 3–10 hari setelah infeksi.

Post a Comment for "White Spot Syndrome Virus (WSSV): Klasifikasi, Morfologi, Habitat"