Pencegahan Penyakit Ikan



1. LINGKUNGAN MEDIA BUDIDAYA

Media budidaya yg dikelola secara baik akan meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Kegiatan persiapan kolam meliputi pengeringan, pengapuran, dan pemupukan. Pengeringan ditujukan untuk memutus siklus hidup mikroba penyebab penyakit. Pengeringan dan penjemuran kolam dilakukan periodik 4-5 bulan sekali atau setelah ikan dipanen. Proses pengeringan 3 minggu. Kapur yg digunakan kapur tohor. Saluran pemasukan air sebaiknya dilengkapi saringan untuk mencegah masuknya hama dan organisme merugikan. Siput, Argulus, dan Lernea dapat dicegah menggunakan saringan. Kualitas air dipertahankan menggunakan probiotik. Serangan hama terhadap ikan dapat dicegah dengan cara mengusir atau menangkapnya. Serangan hama burung dapat dicegah dengan menggunakan suara atau benda-benda yang memantulkan cahaya untuk mengusirnya. Serangan sero dan kucing dapat dicegah dengan membuat pagar di sekeliling kolam. Serangan ular dapat dicegah dengan menanam tanaman berduri di sekeliling tepian kolam.

 

2. KETERSEDIAAN PAKAN

biaya pakan yang harus disediakan dapat mencapai >40% biaya operasional. Pakan berkualitas baik yang dikonsumsi akan berpengaruh terhadap meningkatnya pertahanan tubuh  Kualitas pakan berkaitan dengan kandungan nutrien; ketepatan dan cara pemberian; ketertarikan ikan terhadap aroma, tekstur, dan ukuran pakan; serta tingkat ketercernaan pakan. Hindari pemberian pakan apabila 25% ikan sudah meninggalkan tempat pemberian pakan. Pemberian pakan yang berlebihan atau kekurangan dan tidak teratur dapat menyebabkan penyakit pada ikan atau malnutrisi. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan fungsi morfologis dan biologis seperti defisiensi asam pantotenat atau penyakit pada jaringan insang sehingga menyebabkan ikan sulit bernafas dan diikuti dengan kematian. Immunostimulan dan vitamin diperlukan untuk menjaga stamina dan meningkatkan ketahanan tubuh ikan secara rutin selama pemeliharaan. Defisiensi Vitamin A menyebabkan mata menonjol/buta dan terjadi pendarahan pada kulit juga ginjal. Defisiensi vitamin B-1 akan menyebabkan kehilangan nafsu makan, pendarahan dan penyumbatan pembuluh darah. Defisiensi vitamin C adalah broken back syndrome seperti scoliosis dan lordosis. Defisiensi asam lemak esensial yang berakibat infiltrasi lemak pada kulit dan minimnya pigmentasi pada tubuh ikan.

 

3. IKAN PELIHARAAN

Ikan sehat memiliki pertahanan yang baik sehingga sulit diserang penyakit. Carilah penjual yang mempunyai sertifikat bahwa ikan yang dijualnya sudah bebas dari penyakit. Apabila hendak memproduksi Ikan sendiri, sebaiknya induk ikan yang akan dipijahkan direndam dahulu dalam larutan PK atau formalin. Tujuannya adalah membunuh penyakit yang mungkin menempel pada tubuh ikan sehingga tidak menyerang telur atau anak ikan. Pemberian vaksin untuk meningkatkan kekebalan ikan perlu dilakukan. Penggunaan vaksin pada ikan dapat dilakukan secara intraperitonial (rongga perut sasaran gonad ikan), intramuskular (punggung), Intracranial (rongga otak), Intravena(pangkal ekor/pengambilan darah ikan), peroral, pencelupan, perendaman, atau penyemprotan. Apabila hendak menambahkan ikan yang baru dibeli ke kolam sebaiknya ikan dipelihara dahulu dalam kolam penampungan (karantina) untuk memastikan ikan tidak mengandung parasit. Ikan sehat umumnya menampilkan warna tubuh bagus, cerah, dan mengkilap. Warna pucat umumnya merupakan indikator bahwa ikan sedang tidak sehat. Ikan yang terkejut karena dipindahkan dari tempat gelap ke terang (dan sebaliknya), dapat berubah warna menjadi pucat. warna kepucatan yang tidak disebabkan oleh suatu penyakit akan segera hilang. Sebagai contoh, induk ikan betina yang baru selesai memijah (kawin) cenderung memiliki warna tubuh lebih pucat. Namun warna pucat tersebut akan normal setelah cukup istirahat. Perkawinan satu keturunan inbreeding yang dilakukan terus menerus menurunkan kualitas ikan. Ikan yang melakukan perkawinan satu keturunan memiliki variasi genetik rendah. Akibat pemijahan inbreeding antara lain pertumbuhan relatif lambat, ukuran beragam tidak proporsional, dan sensitif terhadap serangan patogen. Untuk mencegah inbreeding gunakan bibit unggul. Hindari semaksimal mungkin penggunaan antibiotik karena patogen dapat resisten. Sebagai pengganti antibiotik, gunakan vaksin yang bersifat spesifik, probiotik, atau bioaktif yang terbukti ampuh untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan.

 

Penulis :

Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi.

 

Daftar Pustaka :

Afrianto, Eddy., Evi Liviawaty., Zafran Jamaris., Hendi. 2015. Penyakit Ikan. Penebar Swadaya: Cibubur, Jakarta Timur.

Post a Comment for "Pencegahan Penyakit Ikan"