Ikan Patin Jambal Atau Ikan Jambal; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll



Patin jambal atau ikan jambal (Pangasius djambal) adalah sejenis ikan bermisai anggota suku Pangasiidae. Ikan yang tercatat menyebar di Sumatra, Kalimantan, dan Jawa ini secara umum lebih dikenal sebagai ‘patin lokal’, dan lebih disukai dari segi tampilannya. Di Palembang, nama lokalnya adalah bedado.

KLASIFIKASI IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Klasifikasi ikan patin djambal menurut Bleeker (1846) adalah sebagai berikut:    
Domain
: Eukaryota
Kingdom
: Animalia
Subkingdom
: Bilateria
Phylum
: Chordata
Subphylum
: Vertebrata
Infraphylum
: Gnathostomata
Superclass
: Osteichthyes
Class
: Osteichthyes
Subclass
: Actinopterygii
Order       
: Siluriformes
Family
: Pangasiidae
Genus
: Pangasius
Specific name
: djambal
Scientific name
: Pangasius djambal

MORFOLOGI IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Menurut Hadinata (2009), tubuh Ikan Patin (Pangasius sp.) secara morfologi dapat dibedakan yaitu bagian kepala dan badan. Bagian kepala terdiri dari : rasio panjang standar/panjang kepala 4,12 cm, kepala relatif panjang, melebar ke arah punggung, mata berukuran sedang pada sisi kepala, lubang hidung relatif membesar, mulut subterminal relatif kecil dan melebar kesamping, gigi tajam dan sungut mencapai belakang mata, dan jarak antara ujung moncong dengan tepi mata lebih panjang. Sedangkan bagian badan terdiri dari : rasio panjang standar/tinggi badan 3 cm, tubuh relatif memanjang, warna punggung kebiru-biruan, pucat pada bagian perut dan sirip transparan, perut lebih lebar dibandingkan panjang kepala, dan jarak sirip perut ke ujung moncong relatif panjang.

Ikan Patin (Pangasius sp.) memiliki badan memanjang berwarna putih seperti perak dengan punggung berwarna kebiru-biruan. Panjang tubuhnya bisa mencapai 120 cm, suatu ukuran yang cukup besar untuk ukuran ikan air tawar domestik. Kepala Ikan Patin (Pangasius sp.) relatif kecil dengan mulut terletak diujung kepala agak disebelah bawah. Hal ini merupakan ciri khas golongan catfish. Pada sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba (Amri, 2007).

Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergerigi dan besar di sebelah belakangya. Sementara itu, jari-jari lunak sirip punggung terdapat enam atau tujuh buah. Pada punggungnya terdapat sirip lemak yang berukuran kecil sekali. Adapun sirip ekornya membentuk cagak dan bentuknya simetris. Sirip duburnya panjang, terdiri dari 30-33 jari-jari lunak. Sirip dada memiliki 12-13 jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil (Amri, 2007).

FISIOLOGI IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Menurut Robert dan Vidthayanon (1991) dalam Wibowo (2001), gelembung renang Ikan Patin (Pangasius sp.) merupakan organ yang mirip dengan organ pernapasan. Kekhasan tapis insangya terletak pada keadaan yang selalu berubah dan kadang-kadang ukurannya kecil dan bergerigi rudimeter. Salah satu contoh ditemukan 15 atau 40 tapis insang pertama. Kandungan oksigen terlarut lebih dari 3 mg/l baik untuk telur dan larva, sedangkan 0,6 – 9,6 mg/l baik untuk induk (Legendre et al.,1999 dalam Wibowo, 2001 ).

HABITAT IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Habitat ikan patin (Pangasius sp.)adalah di tepi sungai – sungai besar dan di muara – muara sungai serta danau. Dilihat dari bentuk mulut ikan patin yang letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar perairan. Ikan patin sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat karena daging ikan patin sangat gurih dan lezat untuk dikonsumsi (Susanto Heru dan Khairul Amri, 1996).

Menurut Amri (2007), Ikan Patin termasuk ikan yang beraktifitas pada malam hari atau nocturnal. Selain itu, Ikan Patin suka bersembunyi di dalam liang-liang di tepi sungai habitat hidupnya. Ikan ini termasuk ikan demersal atau ikan dasar. Secara fisik memang dari bentuk mulut yang lebar persis seperti ikan domersal lain seperti lele dan ikan gabus. Habitatnya di sungai-sungai besar dan muara-muara sungai yang tersebar di Indonesia, India, dan Myanmar. Tidak hanya itu Ikan Patin juga sulit memijah di kolam atau wadah pemeliharaan dan termasuk pula ikan yang kawin  musiman sehingga pemijahannya dilakukan secara buatan serta hanya memijah sekali setahun pada musim hujan (November-Maret) (Amri, 2007). 

CIRI-CIRI IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Ikan Patin mempunyai sifat yang termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segala. Malam hari ia akan keluar dari lubangnya dan mencari makanan renik yang terdiri atas cacing, serangga, udang sungai, jenis-jenis siput dan biji-bijian. Dari sifat makannya ikan ini juga tergolong ikan yang sangat rakus karena jumlah makannya yang besar. Sedangkan untuk larva Ikan Patin yang dipelihara pada kolam-kolam maupun akuarium dapat diberikan makanan alami seperti artemia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Maswira, 2009).

Ikan Patin (Pangasius sp.)terkenal dengan sifat kanibalnya. Masa benih ataupun juvenil merupakan masa yang rentan akan kanibalnya. Terjadinya kanibal mengakibatkan sedikitnya individu yang berhasil mencapai umur memijah generasi berikutnya (Baras et al., 2010).

Menurut Kordi (2010), Ikan Patin memiliki karakteristik unik yang menjadikannya sebagai prioritas, yaitu : 1) fekunditas telur yang tinggi, 2) ukuran yang besar, 3) pertumbuhan relatif cepat, 4) kepadatan tinggi dan survival rate 80-90%, 5) teknologi sederhana, 6) modal tidak terlalu tinggi dan usaha yang menguntungkan, 7) lahan budidaya cukup luas dan 8) penyerapan tenaga kerja.

REPRODUKSI IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Ikan Patin (Pangasius sp.) betina mencapai dewasa pada umur tiga tahun, sedangkan jantan adalah pada umur dua tahun. Pemijahan di alam berlangsung pada musim penghujan yakni sekitar bulan Oktober sampai November (Arifin, 1991 dalam Iis Nurmawanti, 2005).

Menurut Perangin Angin (2003) dalam Iis Nurmawanti (2005), sistem reproduksi ikan terdiri atas kelamin, gonad, kelenjar hipofisa dan syaraf yang berhubungan dengan perkembangan alat reproduksi. Secara alami sistem kerja reproduksi ikan yakni disebabkan oleh lingkungan perairan, seperti suhu, cahaya dan cuaca yang merangsang hypothalmus sehingga menghasilkan HnRH (Gonadotropin Releasing Hormone). Selanjutnya, GnRH bekerja merangsang pituitari untuk melepaskan GnH (Gonadotropin Hormone) yang berfungsi dalam perkembangan dan pematangan gonad hingga terjadi pemijahan.

Menurut Amri (2007) Ikan Patin (Pangasius sp.) memiliki fase kehidupan yaitu telur, larva, benih (juvenil), dan induk (dewasa). Ikan Patin (Pangasius sp.) sulit memijah di kolam atau di wadah pemeliharaan dan termasuk pula ikan yang kawin musiman. Oleh karena itu pemijahan Ikan Patin (Pangasius sp.) umumnya dilakukan secara buatan karena selama ini belum ada yang berhasil memanipulasi lingkungan agar Ikan Patin (Pangasius sp.) dapat memijah secara alami (Susanto, 2008).

Musim pemijahan ikan patin berbeda-beda di setiap daerah, dimana daerah yang memiliki curah hujan tinggi dapat memijah selama enam bulan penuh, yaitu Nopember sampai April. Sedangkan daerah yang bercurah hujan rendah ikan patin memijah selama tiga bulan, yaitu Januari sampai Maret (Nugraha, 2007).
         
TINGKAH LAKU IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL
Ikan Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni melakukan aktivitas atau yang aktif pada malam hari. Ikan ini suka bersembunyi di liang-liang tepi sungai. Benih Ikan Patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menhirup oksigen langsung dari udara pada menjelang fajar. Untuk budidaya Ikan Patin, media atau lingkungan yang dibutuhkan tidaklah rumit, karena Ikan Patin termasuk golongan ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi perairan  baik (Kordi, 2005).

PERAN IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL DI PERAIRAN
Di dalam perairan, Ikan Patin sebagai organisme omnivora. Sebab Ikan Patin termasuk pemakan segala. Makanan yang dimakan , renik yang terdiri atas cacing, serangga, udang sungai, jenis-jenis siput dan biji-bijian. Dari sifat makannya ikan ini juga tergolong ikan yang sangat rakus karena jumlah makannya yang besar.

Di dalam suatu perairan , Ikan Patin juga dapat dikatakan sebagai predator karena Patin merupakan ikan pemakan segala (omnivora), tetapi cenderung pemakan daging (carnivora). Susanto dan Amri (2002), menjelaskan di alam makanan utama Ikan Patin berupa udang renik (crustacea), insekta dan moluska. Sementara makanan pelengkap ikan patin berupa rotifera, ikan kecil, dan daun-daunan yang ada di perairan. Apabila dipelihara di jala apung, ikan patin ternyata tidak menolak diberi pakan, sesuai dengan penelitian Arifin (1993) dalam Cholik et al (2005) yang menyatakan bahwa ikan patin sangat tanggap terhadap pakan buatan.

MANFAAT IKAN PATIN JAMBAL ATAU IKAN JAMBAL

1. Pencegahan kardiovaskular.
Ikan patin mengandung lemak tak jenuh (baik) dan hampir 50% daging ikan patin mengandung gizi yang dapat membantu menyehatkan tubuh. Ikan patin dapat membantu mencegah risiko penyakit yang berhubungan dengan sistem kardiovaskular. Penyakit ini menyerang bagian jantung.

2. Mengurangi kandungan kolesterol.
Kandungan lemak tak jenuh dalam patin dipercaya baik untuk menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Pasalnya ikan patin merupakan jenis ikan yang rendah kolesterol. Dalam 100 gram ikan patin saja, hanya terdapat 21-30 gram kolesterol. Khasiat hebat ini juga terdapat pada ikan lele.

3. Mencegah jantung koroner.
Memiliki kadar kolesterol rendah dalam darah membuat tubuh menjadi sehat. Terutama bagian jantung, sebab kadar kolesterol tinggi erat kaitannya dengan risiko penyakit jantung. Memakan ikan patin pun tidak akan membuat aliran darah di dalam pembuluh darah tersumbat.

4. Mengoptimalkan pertumbuhan bayi.
Ikan patin sangat baik dikonsumsi ibu hamil karena kaya akan manfaat baik bagi pertumbuhan janin. Ini karena adanya kandungan DHA dan manfaat omega 3 dalam patin. Kedua zat baik ini mampu menjaga kesehatan pertumbuhan janin agar tetap normal dan sehat.

5. Membantu pembentukan otot.
Ikan patin kaya akan protein yang tinggi. Protein dapat bekerja membentuk, mengencangkan, menambah massa, dan memperkuat otot. Selain itu ikan patin juga baik untuk menjaga kekebalan tubuh, sehingga daya tahan tubuh akan terus naik dan tidak mudah terserang penyakit.

6. Menjaga kesehatan tulang.
Tak hanya protein, ikan patin juga kaya akan fosfor dan kalsium tinggi. Rutin memakan ikan patin, dapat membantu memenuhi fosfor dan kalsium dalam tubuh. Fungsi utamanya adalah untuk menjaga kesehatan dan memperkuat tulang dan gigi. Sekaligus mengurangi risiko osteoporosis dini.

7. Menambah kinerja otak.
Ikan patin dikenal dengan omega-3 dan omega-6 tinggi, yang tidak kalah dengan ikan salmon. Salah satu manfaat dari dua kandungan itu adalah untuk memperlancar kinerja otak. Pantas saja ikan termasuk ikan tawar yang cukup mengagumkan.

8. Meningkatkan fungsi sel darah putih.
Sel darah putih memiliki peran penting untuk melawan penyakit. Namun kelebihan sel darah putih juga tidak baik lho. Nah, fungsi dari ikan patin ini bukan untuk memperbanyak kandungan sel darah putih, tapi lebih tepatnya untuk meningkatkan fungsinya.

9. Mengaktifkan kelenjar pineal.
Kelenjar pineal adalah organ endokrin berukuran kecil. Organ penting ini terletak pada otak besar di bawah corpus callosum yang menghasilkan hormon melatonin. Hormon ini berperan penting untuk mengatur pola tidur. Nah, buat kamu yang susah tidur, bisa mendapatkan khasiat tidur nyenyak dengan mengonsumsi ikan patin.

10. Membantu menaikkan trombosit.
Apabila trombosit rendah, maka risiko penyakit demam berdarah akan naik. Ikan patin kaya akan vitamin yang berkontribusi besar pada tulang, otot, saraf, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin pada patin memiliki peran penting dalam menghasilkan trombosit dan sel darah lainnya.

11. Mengatur kadar elektrolit dalam tubuh.
Tubuh membutuhkan elektrolit. Elektrolit merupakan mineral yang membawa muatan fosfat, kalium, natrium, klorida, magnesium, kalsium, dan listrik. Elektrolit ini biasanya masuk melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ikan patin menjadi salah satu makanan yang baik untuk menjaga kadar elektrolit dalam tubuh.

12. Mencegah stroke.
Kadar kolesterol yang tinggi dapat berakibat terkena penyakit jantung. Saat jantung tak bisa mengalirkan darah dengan baik pada otak, maka tubuh dapat terserang penyakit stroke. Dengan mengonsumsi ikan patin, kamu bisa mengurangi kadar kolesterol dengan baik.

PENULIS
Ellen Madiyana
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, R. Djuhanda, T., 1981.Dunia Ikan. Amico. Bandung. 191 halaman
Allington N.L. 2002. Channa Striatus.Fish Capsule Report for Biology of Fishes.
Amri, K. 2007. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta
Baras E, Slembrouck J, Cochet C, Caruso D, and Legendre M. 2010. Morphological
Hadinata, F. 2009. http//google.com. Pembenihan Ikan Patin Djambal. Balai Budidaya Air Tawar Jambi. Ds. Sungai Gelam Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten MuaroJambi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Patin_jambal
Kordi,K.M.G.H. 2010. Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal. Lily publisher, Jakarta.
Lampung. Jurnal Lahan Suboptimal. ISSN2252-6188 Vol. 1, No.1: 92-101.Bleeker.1846.http://zipcodezoo.com/key/animalia/eukaryota_domain.asp. Pangasius djambal. (Online) 12 November 2010
Optimalisasi Perairan Rawa Di Provinsi Kalimantan Selatan. Program Studi Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Lambung Mangkurat.
Susanto H. 2008. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta.
Susanto, H dan Amri, K. 2002. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya. Jakarta. 90 hal

Post a Comment for "Ikan Patin Jambal Atau Ikan Jambal; Klasifikasi, Morfologi, Habitat Dll"