Salamender Axolotl; Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Jenis, Tingkah Laku



Salamander Axolotl merupakan hewan yang berasal dari Mexico. Axolotl berasal dari bahasa Aztec yaitu monster air. Mexico sendiri merupakan negara di Amerika Utara yang berbatasan dengan Amerika Serikat. Salamander Axolotl pertama kali ditemukan pada sungai Chalco dan Xochimilco di Mexico. Sungai atau kanal Xochimilco menjadi tempat wisata air dengan rakit atau kapal kecil yang akan mengantar turis – turis lokal maupun luar untuk mengelilingi kanal dan melihat pemandangan dengan diiringi lagu – lagu khas Mexico (J. Jacobs, 2014).


Salamander axolotl merupakan salah satu hewan yang unik dari jenis salamander lainnya dan merupakan hewan yang jinak. Keunikan dan sifat yang jinak membuat hewan ini dijadikan hewan hias atau peliharaan bagi penggemar hewan hias serta dikembangbiakan di negara lain maupun di negara asalnya agar jumlah populasinya tetap bertahan seiring banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadikan hewan ini sebagai hewan peliharaan. Didalam memelihara hewan tertentu ada suatu daya tarik dan perbedaan yang membuat hewan tersebut digemari dan dijadikan hewan peliharaan. Banyak hewan – hewan eksotik dari berbagai jenis yang membuat masyarakat tertarik untuk memelihara. Hewan eksotik merupakan hewan liar tetapi memiliki sifat jinak yang dijadikan hewan peliharaan dikarenakan memiliki suatu keunikan atau daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang menyukai atau menggemari hewan tersebut (Kurniawan, 2016).

 

Klasifikasi Salamander Axolotl

Menurut Wikipedia.org klasifikasi Salamender Axolotl adalah sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Amphibia

Order : Urodela

Family : Ambystomatidae

Genus : Ambystoma

Species : Ambystoma mexicanum

 

Morfologi Salamander Axolotl

Salamander merupakan amfibi yang tergolong ordo caudata memiliki empat kaki, tubuh panjang dan ekor panjang menyerupai kadal. Siklus kehidupan salamander berawal dari larva yang memiliki insang luar lalu bermetamorfosis menjadi dewasa bernafas dengan paru – paru dan jenis lainnya ada yang menggunakan kulit. Beberapa spesies menetas ditanah yang mempunyai ukuran sangat kecil hingga dewasa (Boolotian, 1979: 263).

 

Salamander axolotl merupakan salah satu hewan eksotik yang memiliki daya tarik sehingga dijadikan hewan peliharaan yang unik dan lucu bagi para penggemarnya. Daya tarik tersebut diantaranya yaitu, salamander axolotl adalah salamander yang mengalami metamorfosis tidak sempurna atau dapat disebut Neoteny yang dimana bentuknya tidak berubah dan tetap pada bentuk larva hingga dewasa dan tetap hidup didalam air. Salamander axolotl juga dapat meregenerasi anggota tubuh yang hilang atau rusak dan juga bentuk tubuh yang menarik. Bentuk tubuh salamander axolotl terdiri dari empat kaki, ekor yang panjang serta sirip halus disepanjang ekornya, memiliki kepala yang pipih seperti ikan lele atau semacamnya, memiliki tubuh yang gemuk serta insang yang berbentuk seperti sulur yang terdapat dibelakang kepala. Salamander axolotl juga memiliki warna – warna tubuh lain yang menarik, yang merupakan hasil kawin silang sehingga menghasilkan pigmen warna tubuh yang berbeda yang membuat salamander axolotl tergolong dari beberapa jenis yang membedakan berdasarkan warna tubuh. Salamander axolotl bukan merupakan jenis ikan melainkan amfibi, akan tetapi masyarakat yang memelihara menganggap atau disamakan sebagai ikan hias karena hidupnya didalam air dan dapat dipelihara didalam akuarium. Keunikan – keunikan tersebut yang membuat salamander axolotl menjadi hewan hias atau peliharaan yang menarik bagi penggemarnya (Lie, 2015).


Habitat Salamander Axolotl

Salamander tersebar di benua Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika. Spesies salamander banyak ditemukan pada daerah yang lembab dan sebagian berhabitat kering dibelahan bumi utara. Salamander biasanya tinggal di dekat sungai, kolam, anak sungai, dan lokasi lembab lainnya.

 

Tingkah Laku Salamander Axolotl

Seperti pada dasarnya hewan amfibi, salamander mengalami proses metamorfosis didalam siklus kehidupan. Salamander dewasa yang siap berkembangbiak melakukan proses perkawinan lalu menempelkan telur – telur pada ranting atau dedaunan di sungai. Telur – telur tersebut menetas dan menjadi larva kecil yang memiliki insang. Fase selanjutnya, larva tersebut berubah menjadi larva muda dan tumbuh kaki pada bagian depan. Setelah beberapa minggu diikuti dengan tumbuhnya kaki belakang dan ukuran tubuh yang membesar.  Metamorfosis selanjutnya yaitu dengan hilangnya insang dan perubahan bentuk pada sirip ekor diikuti dengan alat pernapasan yang menggunakan paru – paru, lalu salamander yang telah bermetamorfosis pindah ke daratan atau tanah yang lembab dan akan kembali ke air pada saat berkembangbiak (Boolotian, 1979: 263).


Dalam siklus hidup salamander axolotl mengalami beberapa fase perkembangan dari telur sampai menjadi axolotl dewasa. Berikut merupakan gambaran fase dari salamander axolotl :

 

1. Telur Salamander Axolotl

Diameter ukuran embrio sekitar 2mm yang dilapisi oleh jeli. Jeli tersebut adalah air dan zat yang dikeluarkan disekitar telur yang berguna untuk melindungi embrio.

 

2. Embrio Salamander Axolotl Sebelum Menetas

Pada tahapan ini embrio yang tadinya berbentuk bulat hitam berubah bentuk menjadi larva kecil yang ukuran panjangnya sekitar 11mm.

 

3. Larva Salamander Axolotl Muda

Pada fase ini axolotl muda belum memiliki tungkai kaki. Larva axolotl cenderung transparan pada minggu pertama atau sampai kulit mengental dan sel – sel pigmen telah tumbuh. Sehingga organ tubuh axolotl dapat terlihat hingga kebagian saluran pencernaan makanan.

 

4. Tumbuhnya Tungkai Kaki Axolotl

Setelah sekitar dua minggu larva axolotl memiliki tungkai kaki namun tidak seperti katak yang tumbuh kaki belakang terlebih dahulu. Semua Caudata termasuk axolotl bagian kaki depanlah yang pertama kali tumbuh lalu diikuti dengan kaki belakang dalam beberapa minggu.

 

5. Axolotl Dewasa

Axolotl dewasa cenderung mencapai ukuran penuh sekitar 25 – 30 cm setelah berumur delapan belas bulan hingga dua tahun. Pertumbuhan axolotl tergantung pada seberapa sering axolotl diberimakan dan pada suhu berapa axolotl disimpan.

 

Jenis – jenis Salamander Axolotl

Selain jenis alami yang hidup dialam liar, banyak ditemukan beberapa jenis – jenis baru dari Salamander Axolotl hasil perkawinan silang sehingga memiliki warna yang berbeda. Berikut merupakan jenis – jenis dari Salamander Axolotl pada umumnya :


1.   Salamander Axolotl Wild Type

 


Jenis ini memiliki warna coklat tua atau kehitaman dengan bintik kuning atau emas. Axolotl ( Wild Type ) tidak memiliki warna lain di tempat asalnya yaitu sungai Xochimilco dan Chalco di Mexico (Clare, 2012).

 

2.   Salamander Axolotl Leucistic

 


Jenis ini berwarna merah muda pucat tetapi bukan albino karena Axolotl (Leucistic ) mempunyai corak di atas kepalanya dan memiliki mata hitam (Clare, 2012).

 

3.   Salamander Axolotl Albino

 


Jenis ini berwarna putih tidak memiliki bintik dikepala dan bermata putih dan ada juga yang hitam. Axolotl ( Albino ) kekurangan pingmen atau dapat disebut Melanoid (Clare, 2012).

 

4.   Salamander Axolotl Golden Albino

 


Jenis ini memiliki warna emas berbintik putih dan memiliki warna mata emas. Axolotl ( Golden Albino ) merupakan jenis yang kekurangan pigmen (Clare, 2012).


Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno, S.Pi

 

Daftar Pustaka

Classification Axolotl. 2020. https://en.wikipedia.org/wiki/Axolotl. Diakses pada tanggal 3 Desember 2020

KlasifikasiSalamender.2020.https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/708/jbptunikompp-gdl-pandunugra-35361-10-unikom_p-i.pdf. Diakses pada tanggal 3 Desember 2020

Post a Comment for "Salamender Axolotl; Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Jenis, Tingkah Laku"