Ikan Mas (Cyprinus carpio); Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Etc



Gambar Morfologi Ikan Mas Ras Majalaya (Dokumen Pribadi, 2014).

 

Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Klasifikasi ikan mas (Cyprinus carpio Linn.) menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Ostariophysi

Subordo : Cyprinoidea

Famili : Cyprinidae

Subfamili : Cyprininae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio Linn.

 

Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Menurut Rochdianto (2005), secara morfologi, ikan mas memiliki ciri-ciri bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan ke dalam tipe sisik sikloid dengan warna yang sangat beragam.

         

Di kalangan petani maupun masyarakat, ikan Mas telah lama dikenal dan disukai (dikonsumsi), sehingga pemasarannya tidaklah sulit. Selain itu sebagai ikan budidaya, ikan Mas memiliki keunggulan, yaitu dapat dikembangbiakkan hanya dengan perbaikan lingkungan atau manipulasi lingkungan dan kawin suntik (hipofisasi). Tubuh ikan Mas dibagi (3) tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Pada kepala terdapat alat-alat, seperti sepasang mata, sepasang cekung hidung yang tidak berhubungan dengan rongga mulut, celah-celah insang, sepasang tutup insang, alat pendengar dan keseimbangan yang tampak dari luar. Jaringan tulang atau tulang rawan yang disebut jari-jari. Sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas (Anonymous, 2013). Morfologi ikan mas ras Majalaya dapat dilihat pada Gambar 1.

 

Habitat Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Menurut Susanto (2008), ikan mas pertama kali masuk ke Indonesia berasal dari daratan Eropa dan China yang kemudian berkembang menjadi ikan budidaya yang sangat penting. Ikan mas berkembang membentuk beberapa ras atau strain. Strain-strain yang ada terbentuk secara alami maupun rekayasa dalam waktu cukup lama. Ras-ras ikan mas berwarna gelap diduga berasal dari Eropa dan warna terang berasal dari China. Ikan mas dapat dibudidayakan hampir pada semua jenis kolam baik kolam yang airnya mengalir deras atau kolam berair tenang. Ikan mas juga dapat tumbuh baik di sungai, danau, waduk atau kolam buatan. Kondisi optimal untuk pertumbuhan ikan mas yaitu pada ketinggian antara 150-1.000 meter di atas permukaan laut, suhu air antara 20°C – 25°C dan pH air antara 7-8 (Santoso 1999). Ikan mas termasuk jenis ikan yang bersifat termofil karena mampu menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan yang tinggi. Ikan mas masih dapat tumbuh pada suhu 35°C. Ikan mas dapat hidup dengan kandungan oksigen air kurang dari 4mg/L, kandungan nitrit kurang dari 0,1mg/L, kandungan nitrat kurang dari 0,25 mg/L serta kandungan amonia kurang dari 0,6 mg/L  (Susanto, 2008).

 

Jenis Pakan dan Kebiasaan Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Ikan mas merupakan ikan omnivora, biasanya memakan organisme planktonik. Larva ikan mas biasa memakan invertebrata seperti Rotifera, Copepoda, dan Kutu air. Seperti pola perkembangannya, kebiasaan makan ikan mas berubah-ubah dari hewan pemakan plankton menjadi pemakan dasar (Sitawati, 2002).

 

Menurut Susanto, (2008), ikan mas tergolong ikan pemakan segala (omnivora). Pada ikan muda yakni pada ukuran 10 cm, ikan mas senang memakan jasad hewan atau tumbuhan yang tumbuh di dasar kolam. Beberapa protozoa dan zooplankton seperti copepoda dan cladocera juga biasa menjadi makanan ikan mas. Ikan mas biasa mencari makanan di sekeliling pematang dan mengaduk-aduk dasar kolam atau perairan agar sumber makanan di dasar kolam atau perairan terbuka dapat dimakan. Makanan alami ikan mas setelah larva ( kebul ) adalah zooplankton seperti Rotifera, Nauplii, Moina, dan Daphnia, sedangkan pada ikan muda biasanya memakan invertebrata yang tinggal di dasar air. Ikan mas dewasa akan memakan banyak organisme seperti serangga, binatang berkulit keras, anelida, kerang-kerangan dan sisa ikan.

 

Kualitas Air Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Suhu adalah kapasitas panas. Pengukuran suhu sebaiknya secara siklus harian dengan termometer, sehingga suhu yang terukur benar-benar akurat tanpa banyak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya (Sutisna dan Ratno, 1995).

 

Ikan mas (Cyprinus carpio) masuk kedalam golongan family cyprinidae. Ikan Mas (Cyprinus carpio) memiliki tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang tidak terlalu dalam dan tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini dapat hidup baik pada ketinggian 150-600 m di atas permukaan laut (dpl) dan pada suhu 250-300C (Praseno et al., 2010).

 

Derajat keasaman (pH) adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan suasana air tersebut bereaksi asam atau basa. Menurut Susanto (1990), pada umumnya pH yang sangat cocok untuk semua jenis ikan berkisar antara 6,7 – 8,6. Saputra et al. (2010), menambahkan bahwa keasaman (Ph) air pada media pemeliharaan berkisar antara 6,32-7,85. Kondisi keasaman perairan pada media pemeliharaan tidak mempengaruhi pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara, karena masih dalam kondisi optimum untuk pertumbuhan yaitu berkisar antara 6-8.

 

Kandungan oksigen terlarut (DO) pada media pemeliharaan berkisar antara 6,30-9,03 mg/L. Kondisi ini sangat baik untuk pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dipelihara, karena nilai DO sekitar 4-5 mg/L saja sudah sangat baik untuk pemeliharaan ikan mas (Cyprinus carpio) (Saputra et al., 2010). Mantau dan Sudarty (2011), menambahkan bahwa kisaran oksigen terlarut untuk ikan mas (Cyprinus carpio) yang optimal antara 3-6 ppm.

 

Penyakit yang Sering Menyerang Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Menurut Susanto (2008), virus yang sering menyerang ikan mas adalah Koi Herpes Virus (KHV). Koi Herpes Virus (KHV), merupakan penyakit virus yang dikenal ganas sehingga meyebabkan kematian massal pada ikan mas. Kasus kematian massal ikan mas karena KHV telah menyebar ke beberapa negara di dunia, sedangkan parasit yang dapat menyerang ikan mas ada tujuh macam yaitu protozoa, coelenterata, trematoda, nematoda, cestoda, moluska, dan arthropoda. Parasit yang biasa menyerang ikan yang dibudidayakan di kolam termasuk ikan mas adalah protozoa dan cacing. Beberapa bakteri juga dapat menyerang ikan mas yang akhirnya dapat menyebabkan ikan sakit, bakteri tersebut diantaranya yakni dari famili pseudomonadaceae ditemukan dapat menyebabkan kelainan patologis pada ikan Cyprinid. Bakteri Aeromonas liquefaciens, Aeromonas hidrophila dan Pseudomonas fluorescens dapat menyebabkan hemoragi septisemia. Bakteri ini menyebabkan penyakit hemoragi septisemia atau Infectious dropsy (Rubella; Redmouth; Red Pest; Fresh Water Eel Disease). Aeromonas hidrophila dapat menyebabkan hemoragi septicemia atau MAS (Motile Aeromonas Septicaemia) pada beragam spesies ikan air tawar terutama ikan mas.

 

Menurut Ciptoroso et., al (2006), penyakit virus yang sering menyerang ikan mas dan koi adalah Koi Herpes Virus (KHV). Sejak terjadinya wabah ikan mas yang disebabkan oleh KHV pada tahun 2002 produksi ikan mas di Indonesia mengalami kelesuan hingga sekarang. Infeksi KHV ditandai terutama oleh adanya bercak putih atau kerusakan insang serta kematian masal pada ikan yang terserang. Selain itu biasanya diikuti oleh adanya infeksi sekunder berupa luka atau bercak putih di permukaan tubuh yang diinfeksi oleh bakteri seperti Aeromonas hydrophila ataupun Flexibacter columnaris. Hingga kini penyakit virus sulit untuk diberikan perlakuan pengobatan karena virus berada didalam sel. Untuk itu upaya pencegahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan menjadi salah satu alternatif pengendalian.

 

Ikan air tawar khususnya ikan mas sering terserang bakteri Aeromonas sp. dan Pseudomonas sp. Akibat bakteri tersebut, ikan akan mengalami pendarahan terutama di bagian dada, perut dan pangkal sirip. Ikan yang telah terinfeksi bakteri Aeromonas sp. (Aeromonas puncatata) maupun Pseudomonas sp. (Pseudomonas flurescens) akan mudah terlular ke ikan lainnya dalam satu kolam sehingga ikan yang terserang dan keadaannya cukup parah harus segera dimusnahkan (Supian, 2012).  

 

Sistem Pertahanan Pada Tubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Ikan mas yang terserang bakteri Aeromonas hydrophila biasanya secara morfologis maupun fisiologis akan menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut : warna tubuh menjadi agak merah, kulit menjadi kasar dan timbul pendarahan yang selanjutnya akan terjadi borok (haemorrhagic), kemampuan berenang menurun dan sering megap-megap di permukaan air karena insangnya rusak sehingga sulit bernapas, terjadi pendarahan pada organ bagian dalam seperti hati, ginjal, maupun limpa, perutnya agak kembung, sirip rusak dan insangnya menjadi berwarna keputih-putihan, mata rusak dan agak menonjol (Prajitno, 2007).


Penulis

Mbak Feby

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2011

 

Publisher

Gery Purnomo Aji Sutrisno

Fpik Universitas Brawijaya Angkatan 2015

 

Daftar Pustaka

Prajitno, A. 2007. Penyakit Ikan-Udang Bakteri. UM Press. Malang.

Rochdianto A. 2005. Analisis Finansial Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus carpio. Linn) di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. http://id.wikipedia.org/wiki/ikankarper.

Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bandung: Binacipta

Sitawati, R, I. 2002. Interaksi Antara Deterjen, Tingkat Stres dan Uji Tantang Bakteri Aeromonas hydrophila Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn.). Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 53 hlm.

Susanto, D. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Insang, Otot, dan Usus Ikan Mas ( Cyprinus carpio ) di Desa Cibanteng. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 49 hlm.

Post a Comment for "Ikan Mas (Cyprinus carpio); Klasifikasi, Morfologi, Habitat, Etc"