Kingdom Animalia Protozoa 3 (Avertebrata)



Dilansir dari wikipedia Kingdom Animalia Protozoa : Protozoa (bahasa Yunani: Protos— Pertama dan bahasa Yunani: Zoon— Hewan). Jadi, Protozoa adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa. Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta, selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. 

Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke dalam filum protozoa. Contohnya strain mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma. Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena tidak berklorofil, dibedakan dari jamur karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah. 


“Protozoa” berarti “first animal”, suatu bentuk sederhana kehidupan hewan. Dapat hidup bebas di laut, air tawar, atau tanah, atau bersimbiosis , atau hidup di dalam organisme lain. Hidup protozoa bergantung pada nutrisi, suhu, pH dan beberapa protozoa bergantung pula kepada cahaya. Eukariot unisel : 1 – 150 μm. Tidak memiliki dinding sel. Kebanyakan motile, ada flagela atau cilia, atau amoeboid. Chemoheterotrophs. Mirip sifat hewan, tetapi unisel. Aktivitas makan dilakukan dengan cara fagositosis (memakan partikel) dan pinositosis (meminum cairan atau nutrisi terlarut). Sebagian besar protozoa bersifat parasit dan memiliki dua bentuk. Dalam keadaan yang sesuai bentuknya adalah Tropozoit, jika dalam keadaan ekstrim berbentuk Kista (cyst). Beberapa protozoa dikelompokkan sama dengan algae, atau fungi. Misalnya Euglena, slime molds

KLASIFIKASI LAMA ADALAH BERDASARKAN ALAT GERAK NYA
Sarcodina (bergerak secara amoeboid) : Entamoeba histolytica. Mastigophora (ada flagela) : Trypanosoma brucei var.gambiense, Trichomonas vaginalis. Ciliata (ada cilia) : Balantidium coli. Sporozoa (tidak ada bentuk dewasanya) : Plasmodium, Toxoplasma.
Klasifikasi baru (sejak 1986) berdasarkan struktur sel di bawah elektron mikroskop :
Phylum : Sarcomastigophora : Trypanosoma
Sub-phylum Mastigophora
Sub-pyhlum Opalinata
Sub-pyhlum Sarcodina
Phylum : Labyrinthomorpha : Labyrinthula
Phylum : Apicomplexa: Toxoplasma
Phylum : Myxozoa : Ceratomyxa
Phylum : Microspora :Encephalitozoon
Phylum : Ascetospora : Marteilia
Phylum : Ciliophora : Balantidium
Flagela, pseudopodia, atau keduanya
Sub-phylum Mastigophora (flagela ada pada tahap dewasa)
Kelas Phytomastigophorea : Flagelata yang mirip tanaman, mis. Euglena, Volvox
Kelas Zoomastigophorea :flagelata yang tidak memiliki kromoplast, mis.Trichomonas, Trypanosoma
Sub-phylum Opalinata : parasit
Sub-phylum Sarcodina : pseudopodia
Kelas Rhizopoda :mis.Amoeba, Entamoeba
Kelas Actinopoda : mis.plankton
Genus Trypanosoma dapat menyebabkan penyakit Trypanosomiasis dan genus ini mempunyai spesies yang penting dalam ilmu kedokteran yaitu :
1.Trypanosoma Gambiense
2.Trypanosoma Rhodisiense
3.Trypanosoma Cruzi
Genus Trypanosoma dalam siklus hidupnya mempunyai empat bentuk stadium yaitu :
1.Bentuk stadium Trypanosoma
2.Bentuk stadium Kritidia
3.Bentuk stadium Leptomonas
4.Bentuk stadium Leismania

Kebanyakan hidup di laut
Jumlah tidak banyak
Parasit pada algae
Contoh : Labyrinthula
Apical complex : seperangkat organel terdapat pada daerah ujung sel)
Pada tahap dewasa tidak ada flagela atau cilia
Contoh : Plasmodium, Toxoplasma
Spora multisel, bentuk kapsul dengan satu atau lebih polar
Parasit pada ikan dan invertebrata
Contoh : Ceratomyxa, Myxidium
Parasit pada invertebrata dan vertebrata rendah
Spora berdinding tebal yang mengandung suatu bahan infeksi atau sporoplasma ang berperan dalam proses invasi
Contoh : Encephalitozoon cuniculi, Enterocytozoon bieneusi
Parasit pada invertebrata dan sedikit vertebrata
Spora multisel, tanpa kapsul atau filamen
Seluruh spesiesnya adalah parasit
Contoh : Marteilia, Haplosporidium
Ada cilia
2 jenis nukleus
Heterotrof
Vakuola kontraktil
Contoh : Paramecium, Balantidium, merupakan parasit yang biasa menginfeksi babi, tikus, monyet, anjing, juga manusia

Termasuk parasit Metazoa
Menginfeksi manusia, terutama di daerah tropis
Terdiri dari dua Phyla : Platyhelminthes dan Nematoda
Phylum : Platyhelminthes Kelas Monogenea
Kelas Cestoda (contoh: Taenia)
Kelas Aspidogastrea
Kelas Digenea
Phylum : Nematoda Kelas Rhabditida
Kelas Strongylida
Kelas Ascaridida (contoh : Ascaris)
Kelas Oxyurida Kelas Spirurida Kelas Enoplida
Pada umumnya parasit protozoa maupun helminths masuk menginfeksi hewan dan manusia melalui vektor
Umumnya vektor berupa serangga
Nyamuk, Lalat, Kutu, Kumbang, Ticks, Moluska
Infeksi (transmisi) hewan-hewan, hewan-manusia

EDITOR
Gery Purnomo Aji Sutrisno
FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015

Post a Comment for "Kingdom Animalia Protozoa 3 (Avertebrata)"